BSD Berhasil Bukukan Angka Penjualan RP 6,2 Triliun

marketeers article
Real Estate Agent Handing Over the House Keys in Front of a Beautiful New Home.

Pengembang properti Bumi Serpong Damai (BSD) berhasil membukukan marketing sales senilai Rp 6,2 triliun pada tahun lalu. Hal ini didukung  oleh peningkatan penjualan produk residensial dan apartemen.

Hermawan Wijaya, Direktur BSDE, menuturkan kontribusi marketing sales pada tahun 2018 masih ditopang oleh penjualan produk residensial sebesar Rp 3,47 triliun atau 56% dari total marketing sales. Penjualan di segmen ini meningkat 23% dibandingkan tahun 2017 sebesar Rp2,81 triliun.

Sementara itu, kontribusi dari penjualan kawasan komersial mencapai 44% atau senilai Rp 2,75 triliun. Penjualan di segmen ini termasuk apartemen dan rumah toko (ruko). Di segmen komersial, penjualan produk apartemen tercatat Rp 839,82 miliar pada tahun lalu, naik 167% dibandingkan tahun sebelumnya senilai Rp228.85 miliar.

Proyek-proyek apartemen yang berkontribusi pada pencapaian ini adalah Klaska Residence, Southgate TB Simatupang, The Elements dan Akasa Apartment. Adapun, produk ruko mencatatkan penjualan Rp535,9 miliar, sedangkan penjualan plot lahan mencapai Rp1,62 triliun.

“Dari sisi portofolio, BSD City Serpong masih menjadi kontributor utama pendapatan perusahaan dengan kontribusi 49% dari total marketing sales,” paparnya.

Selain itu, Nava Park berkontribusi 9%, Zora sebesar 7%, Kota Wisata & Legenda Wisata sebesar 6%, Klaska Surabaya sebesar 6%, Southgate TB Simatupang sebesar 5%, Banjar Wijaya sebesar 3%, serta Grand City Balikpapan sebesar 3%.

Setelah berhasil mencapai angka penjualan RP 6,2 triliun, BSD akan melanjutkan proyek-proyek yang telah berjalan, yang sejauh ini mendapatkan tanggapan positif dari para konsumen.

“Kami optimistis marketing sales akan tumbuh pada tahun ini. Hal ini sejalan dengan antusiasme para konsumen terhadap produk-produk inovatif yang kami tawarkan serta makin positifnya perekonomian nasional yang akan diikuti oleh peningkatan daya beli masyarakat,” pungkasnya.

Editor: Sigit Kurniawan

Related