Bukan Brand Awareness, Ini Fokus Pemasaran Digital LAZADA Kini

marketeers article

Sebagai pemain online marketplace, LAZADA kian aktif memasarkan diri melalui saluran digital, terlebih ketika momen Ramadan datang. Jika kebanyakan brand menggunakan kampanye digital guna meningkatkan brand awareness, lain halnya dengan LAZADA.

Achmad Alkatiri, Chief Marketing Officer LAZADA Indonesia mengatakan LAZADA kini justru fokus meningkatkan brand communication mereka. Kira-kira, apa alasan yang mendasari hal ini?

Bicara soal digital marketing, LAZADA memang menjadi salah satu pemain native. Tak seperti para digital immigrant, LAZADA bak khatam memahami teknik membuat konten marketing di era digital. Tak heran, LAZADA kini nampak percaya diri dengan brand awareness mereka.

“Mengenai brand awareness memang kami sudah super kuat, namun yang kami fokuskan saat ini adalah menentukan siapa segmen kami, mencari keberadaan mereka, dan melakukan kampanye guna meningkatkan brand communication, ” ungkap Achmad di Jakarta, Senin (07/05/2018).

Upaya mengenali audiens dengan baik dan menemukan di mana keberadaan mereka merupakan hal penting bagi LAZADA. Achmad mengatakan, usai menemukan kedua hal ini, mereka pun siap untuk merumuskan campaign yang tepat diiringi dengan efektivitas spending yang mereka kucurkan.

“Kami pergi ke mana audiens kami berada. Seperti saat ini, kami lihat audiens lebih banyak menghabiskan waktu dengan memantau media sosial dibandingkan televisi. Untuk itu, kami pergi menemui mereka di Facebook dan Instagram melalui Pocket TVC,” tutur Achmad.

Brand communication kini menjadi fokus utama konten pemasaran LAZADA. Achmad mengatakan, target market mereka telah mengenal LAZADA, namun mereka belum mengetahui apa saja yang ditawarkan LAZADA.

“Melalui digital marketing,  kini kami berkali-kali mencoba mengkomunikasikan berbagai program yang kami miliki. Terlebih di momen ramadan ketika masyarakat memiliki uang lebih, dan ini bisa menjadi momen pertama mereka melakukan online shopping,” jelas Achmad.

Menjelang ramadan, LAZADA nampak aktif meluncurkan sejumlah tactical message, seperti delapan kali flash sale yang akan dilakukan, berbagai diskon, dan lain-lain. Lebih dari itu, LAZADA pun ingin meningkatkan persepsi akan unique selling points guna meningkatkan kepercayaan konsumen dan persepsi brand.

Mengaku tak sia-sia, LAZADA menemukan cara ini berhasil mengantarkan mereka meraih 59% pemesanan yang lebih banyak dengan melakukan digital marketing di Facebook dan Instagram dibandingkan menjalankan iklan dinamis tanpa creative mobile yang dioptimisasikan.

Ad awareness secara tidak langsung juga ternyata meningkat 15%, 12% peningkatan terjadi pada asosiasi bayar di tempat, dan 13% peningkatan asosiasi pesan bebas ongkos kirim,” jelas Achmad.

Editor: Sigit Kurniawan

Related