Bursa Saham di Smartphone, Indosat: Kami Tak Singkirkan Broker

marketeers article
indosat bursa saham kompetisi

Pasar bursa saham memang menarik. Selain menjadi salah satu pendorong ekonomi, bagi orang-orang yang ikut bermain di sana, bursa saham artinya investasi. Mentalitas pun harus siap karena suatu saat ketika harga saham jatuh, investor merugi.

Namun memang dengan industrinya yang bagi sebagian besar masyarakat sulit terjangkau karena dianggap ruwet, seorang investor harus punya nyali besar. Akibatnya pengetahuan seputar investasi di bursa saham termasuk sangat rendah di Indonesia.

“Tingkat literasi keuangan di Indonesia, untuk semua produk investasi, itu dulu hanya 3,7%. Sekarang lumayan meningkat menjadi 4,4%. Tapi itu literasi ya, bukan mereka yang ikut berinvestasi. Jadi angka itu hanya yang untuk sebatas tahu. Yang terlibat atau masuk kategori inklusi dulu hanya 0,11% saja. Sekarang naik sekitar 10 kali lipat jadi 1,25%. Tapi tetap angka itu kecil,” ujar Director of Business Development and Director of PT Indonesia Stock Exchange (IDX) Nicky Hogan di Jakarta pada Senin (3/4) 2017.

Maka dari itu IDX bersama Indosat Ooredoo dan perusahaan investasi Trimegah menggelar kompetisi Indosat Ooredoo Stock Trading Contest 2016. Event ini mengajak para mahasiswa dan kalangan umum untuk bersaing di pasar saham lewat aplikasi mobile. Dari masing-masing kalangan hadir satu pemenang.

Untuk kali ini, kompetisi diikuti oleh sekitar 10.000 peserta, naik dari angka 8.000 pada 2015 lalu. Namun Nicky, angka 10.000 itu terbilang kecil dibanding populasi walau untuk sebuah kompetisi terbilang lumayan. Nicky berharap angka itu bukan sekadar angka, tapi juga bisa memberi pengaruh besar kepada masyarakat untuk mengenal bursa saham.

Indosat sendiri sebagai perusahaan teknologi dan telekomunikasi tertarik menggarap pasar bursa saham dengan tujuan mengedukasi masyarakat terutama kaum muda untuk mulai melirik sektor finansial tersebut.

“Anak muda kan sangat paham teknologi. Jadi kami ingin menjembatani kalangan tersebut untuk mulai masuk ke pasar saham. Selain itu dengan mendekatkan diri ke pasar saham, kami juga ingin menarik perhatian para pemain saham untuk menggunakan berbagai layanan Indosat setiap kali trading lewat perangkat teknologi,” ujar Head of Corporate Communications Group of Indosat Ooredoo Deva Rachman.

Walau pasarnya terbilang kecil, tapi Deva menyatakan bahwa edukasi keuangan kepada masyarakat juga penting. Apalagi sekarang dengan hadirnya teknologi, seorang trader bisa me-monitoring perkembangan saham via smartphone.

“Tinggal buka smartphone, seorang trader langsung bisa trading tanpa broker. Lewat perangkat teknologi tersebut peran Indosat, yaitu menjembatani. Namun bukan berarti kami ingin mengganti pekerjaan broker, ya. Kami ingin mengubah konstelasi hubungan pasar saham dengan masyarakat,” sambung Deva.

Dari kompetisi tersebut, kategori mahasiswa atau pelajar dimenangi oleh mahasiswa Universitas Brawijaya Malang Firdaus Sahrul Anggara sementara kalangan umum atau non pelajar dimenangi oleh Dwi Winarno warga asal Depok. Untuk nama terakhir ini, salah satu parameter kemenangannya adalah angka ROI atau Return on Investment-nya lebih dari 500%.

    Related