Cara Agar Anda Menjadi Pemimpin Yang Tidak Seperti Elon Musk

marketeers article
Elon Musk. (FOTO: 123rf)

Nama Elon Musk akhir-akhir menjadi banyak perbincangan. Sosoknya disebut sebagai versi nyata dari Tony Starks. Melalui Tesla, SolarCity, dan SpaceX, produk-produknya merupakan salah satu solusi dari permasalahan energi di dunia.

Namun, nama Elon Musk juga menjadi kontroversi. Kebiasaanya bermain media sosial, terutama Twitter, telah menjadi permasalahan tersendiri. Bahkan, dalam sebuah wawancara, Elon Musk tampil menjawab beberapa pertanyaan sembari mengisap ganja. Akibat hal ini saham Tesla pun harus turun sebesar 6% sampai Jumat lalu.

Meskipun Elon Musk adalah salah satu sosok jenius, namun tidak semua kelakuannya bisa dengan bebas dicontoh. Sebagai seorang pemimpin perusahaan tentunya tingkah laku Anda akan menjadi cerminan dari perusahaan yang Anda jalankan. Setiap gerak-gerik Anda akan berpengaruh pada ratusan dan ribuan karyawan yang bekerja untuk Anda.

Oleh sebab itu, ada beberapa hal yang harus Anda hindari dari sosok Elon Musk. Dikutip dari Forbes, menurut Dr. Halee Fisher-Wright, CEO of the Medical Group Management Association (MGMA), sebagai pimpinan perusahaan, banyak karyawan yang berharap dan mencari pada pola kepemimpinan yang dijalakan.

Bagi Dr. Halee, sebagai pemimpin Elon membuat standar kerja tidak hanya untuk dirinya, tapi untuk seluruh orang di dalam perusahaan. Elon memang terkenal sebagai pekerja keras, karyawannya sering menemukan Elon tertidur di ruangannya dan terbangun lalu kembali bekerja. Menurut Dr. Halee cara seperti itu bukanlah cara yang tepat untuk sebuah kepemimpinan dan kesuksesan sebuah organisasi.

“Mudah buat Anda bicara ‘Saya tidak ada hasrat menjadi role model untuk mereka’. Tapi, ketika Anda menjadi pimpinan, pegawai Anda akan melihat Anda sebagai sosok role mode,” ujar Dr. Halee.

Lebih lanjut, Dr. Halee menilai seorang pemimpin harus bisa mengurus dirinya sendiri. Dalam artian untuk bisa mendapatkan ide yang kreatif dan menyelesaikan pekerjaan secara efektif, Anda harus makan-makanan sehat, berolahraga, dan tidur dengan waktu yang cukup. “Anda tidak bisa mengurus karyawan dan bisnis, kalau Anda sendiri tidak mengurus diri Anda sendiri,” tambahnya.

Elon Musk sebagai contoh, pernah mengungkapkan bahwa ia bekerja sampai 120 jam setiap minggunya. Bagi Dr. Halee, Elon Musk terperangkap dalam ide bahwa pekerjaannya adalah hidupnya. Ia menilai pola seperti ini tidak baik diterapkan dalam seluruh organisasi bisnis.

Ia mencontohkan ada beberapa pemimpin perusahaan yang memiliki pola time menagament yang baik dan tetap sukses, tanpa harus merusak kehidupannya, salah satunya adalah Arianna Huffington. Nah, kalau Anda sendiri lebih suka mengikuti pola kerja ala Elon Musk, atau cara Anda sendiri?

 

Editor: Eko Adiwaluyo

 

Related