Cara BNI Syariah Raup 150 Rekening Baru Tiap Hari

marketeers article
53581024 islamic finance economy islam banking money management concept sharia bank vector

BNI Syariah menargetkan pembukaan rekening online di kuartal IV 2019. Pembukaan rekening online merupakan salah satu strategi yang dilakukan BNI Syariah untuk meningkatkan layanan di era digital.

Direktur Keuangan dan Operasional BNI Syariah, Wahyu Avianto mengatakan pembukaan rekening secara online merupakan opsi tambahan dari layanan pembukaan rekening melalui kantor cabang yang saat ini sudah berjalan. “Sistem pembukaan rekening online ditargetkan bisa meningkatkan akuisisi nasabah baru sebanyak 150 rekening per hari,” kata Wahyu, Kamis (18/4/2019).

Diharapkan pembukaan rekening secara online ini bisa menjadi salah satu opsi channel untuk menambah jumlah nasabah baru. BNI Syariah berharap nantinya 20% pembukaan rekening bisa dilayani secara digital.

Selain pembukaan secara online, BNI Syariah juga memberikan layanan pembukaan rekening melalui SCO (Sharia Channeling Office) yang terintegrasi dengan BNI. Saat ini layanan BNI Syariah dapat dijangkau di lebih dari 1.500 Sharia Channeling Office (SCO) kantor BNI Seluruh Indonesia. Selain pembukaan rekening, layanan yang diberikan kepada nasabah di SCO diantaranya pembukaan rekening tabungan, pembukaan deposito, giro dan aktivasi layanan e-channel (Mobile banking, internet banking, sms banking), serta pengajuan aplikasi kartu pembiayaan BNI IB Hasanah Card.

Dalam rangka mendukung transformasi digital, BNI Syariah juga terus mengembangkan SDM dan infrastruktur baik perangkat keras maupun lunak. BNI Syariah juga berkolaborasi dengan Fintech Syariah, seperti PT. Ammana Fintek Syariah untuk memberikan solusi Digital Wakaf yang bertujuan mendorong partisipasi masyarakat terhadap wakaf produktif.

Sebagai gambaran sampai akhir 2018 lalu, jumlah nasabah BNI Syariah sebesar 3 juta. Sampai dengan Desember 2018, DPK BNI Syariah mencapai Rp 35,50 triliun. Tumbuh 20,82% (yoy). Lebih tinggi dari pertumbuhan industri sebesar 11,6%. Komposisi Dana Pihak Ketiga tersebut didominasi oleh dana murah (Giro dan Tabungan) yang mencapai 55,82%.

Editor: Sigit Kurniawan

Related