Cara Grab Memetakan Lokasi Antara Mitra dan Konsumen

marketeers article

Pernahkah Anda terpikirkan bagaimana layanan penyedia transportasi online memetakan lokasi Anda untuk mendapatkan titik jemput terdekat. Misalnya, Anda sedang berada di Kota Kasablanka dan sedang memesan layanan transportasi online, Anda harus memilih titik penjemputan yang paling dekat dengan Anda.

Hal ini diwujudkan oleh Grab. Bagi Grab, perjalanan pelanggan tidak dimulai saat mitra pengemudi menjemput penumpang, namun telah dimulai jauh dari proses pemesanan terjadi.  Proses pertemuan pelanggan dengan mitra pengemudi mungkin bisa membuat pusing, terutama ketika berada di tempat yang baru atau tempat dengan banyak akses masuk dan keluar. Memahami dilema ini, Grab menghadirkan titik penjemputan yang lebih banyak agar pelanggan lebih mudah untuk menentukan di mana mereka ingin dijemput.

Melalui tim MapsOps, Grab berupaya untuk menambahkan titik jemput baru yang paling memudahkan konsumen dan mitra pengemudi. Saat ini, tim MapsOps Grab dipimpin oleh Bayu Yanuargi selaku Regional Operations Lead of Southeast Asia MapsOps Grab. Tim yang awalnya hanya terdiri dari lima orang ini kini telah berkembang menjadi 90 orang.  Selain memimpin tim Indonesia, Bayu juga memimpin tim MapsOps Grab di delapan negara lainnya tempat Grab beroperasi di Asia Tenggara.

“MapsOps menyadari betul pentingnya sebuah sistem pemetaan yang terstruktur dan akurat untuk memudahkan aktivitas para mitra pengemudi untuk menjemput dan mengantar para pelanggan. Dengan adanya POI dan titik hijau yang akurat, para penumpang dapat memesan layanan transportasi Grab secara lebih mudah karena dapat langsung memilih titik penjemputan dengan deskripsi lokasi yang lengkap. Selain waktu tunggu yang lebih singkat, tentu rute yang diarahkan juga lebih efisien dan estimasi waktu tiba menjadi lebih akurat,” ungkap Bayu.

Saat ini, Bayu beserta timnya telah berhasil membangun dan mengembangkan sistem pemetaan Grab sebanyak 350.000 titik hijau yang tersebar di seluruh Asia Tenggara. Angka ini menunjukkan pertumbuhan signifikan yang telah dicapai oleh tim MapsOps, jika dibandingkan dengan jumlah titik hijau pada tahun 2018 yang baru mencapai 5.000 di seluruh wilayah Grab beroperasi.

Bayu mengaku Indonesia selalu menjadi negara pertama yang menjalankan proyek pilot yang diinisiasi oleh tim MapsOps. Indonesia, sebagai salah satu pasar terbesar bagi Grab menyumbang sekitar 250.000 titik hijau atau 75% dari total titik hijau yang saat ini tersebar di Asia Tenggara pada tahun 2019. Selain itu, kini Indonesia memiliki lebih dari lima juta POI sebagai pilihan titik penjemputan bagi pengguna Grab.

Sistem operasional peta terstruktur yang dimiliki oleh Grab tidak semata-mata dibuat untuk menguntungkan mitra pengemudi dan para penumpang dalam ekosistem Grab. Sebagai bagian dari pengembangan peta tersebut, Grab bekerja sama dengan komunitas OpenStreetMap dalam menyelenggarakan program pemetaan khusus (Maphaton) untuk mitigasi bencana di Bali, Aceh, dan Yogyakarta.

Berkolaborasi dengan OpenStreetMap, Grab melakukan pemetaan fasilitas kesehatan di Jakarta Utara pada akhir tahun 2018. Dalam ini, Grab mendaftarkan seluruh fasilitas kesehatan yang tersedia di wilayah untuk memudahkan masyarakat sekitar menemukan lokasinya ketika dibutuhkan.

Editor: Sigit Kurniawan

 

Related