Cara Indonesia Mengajar Gandeng Merek

marketeers article
Stack of hardback books and Open book lying on bench at sunset park against blurred nature backdrop. Copy space, back to school. Education background

Sejak lama, komunitas dipercaya mampu memantikkan spirit anggotanya untuk berkarya sekaligus menebar manfaat bagi banyak orang. Sederetan nama-nama komunitas sosial pun sudah mulai dikenal luas. Bagi Anda yang menaruh perhatian besar di dunia pendidikan, Komunitas Indonesia Mengajar mungkin sudah tak asing lagi.

Indonesia Mengajar merupakan gerakan masyarakat yang dimulai tahun 2010. Gerakan ini memiliki visi bagaimana pendidikan diperjuangkan bersama-sama. Jadi, pendidikan tidak hanya tugas kepala sekolah maupun guru.

“Setelah enam tahun hadir, kami sudah bekerja di 24 kabupaten di 200 desa di seluruh Indonesia. Kami mengirimkan pengajar muda selama setahun ke tempat-tempat yang paling membutuhkan, biasanya jauh dari kota dan di perbatasan,” ujar Evi Trisna, Executive Director Indonesia Mengajar.

Sebagai komunitas yang peduli pada pendidikan, Indonesia Mengajar juga membuka diri untuk berkolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk beragam merek. Pada awalnya, bentuk kerja sama berbentuk Corporate Social Responsibility (CSR). Tapi, seiring waktu, konsep kolaborasi mulai terbuka.

“Pada dasarnya kami ingin melibatkan orang. Lalu, mulailah program untuk berkolaborasi bersama merek dengan mengajak mereka ikut mengajar. Bahkan, ide-ide mulai datang dari merek. Contohnya Ultra Jaya yang sampai saat ini masih bekerja sama,” kata Evi.

Evi menjelaskan, Ultra Jaya membuat kampanye offline Move to Care ke SMA-SMA. Intinya, Ultra Jaya mengajak konsumen tak lupa berdonasi dengan cara yang menyenangkan di tengah kesibukannya. Kolaborasi Indonesia Mengajar yang pada awalnya hanya setahun pun berlanjut.

Setelah itu, makin banyak merek yang ingin berkolaborasi dengan Indonesia Mengajar dalam menyelenggarakan kampanye. Contohnya, Lee Cooper yang membuat kaus edisi khusus yang sebagian besar hasil penjualannya didonasikan untuk Indonesia Mengajar.

Lalu, contoh lain datang dari pemain e-commerce Blibli. Bersama Blibli, Indonesia Mengajar menggelar program Belanja Kebaikan di Ramadan. Jadi, setiap transaksi Rp 500.000, pembeli akan mendapat voucher yang bisa ditukar untuk donasi Indonesia Mengajar.

“Intinya, kami bekerja sama dengan merek-merek yang memiliki misi sosial yang sama, yakni percaya untuk membangun pendidikan di tempat-tempat yang masih membutuhkan,” tutup Evi.

Editor: Sigit Kurniawan

Related