Cara Mondelez Menghadapi Tantangan Malnutrisi

marketeers article
Sebagai pemain di industri makanan dalam kemasan (snack), Mondelez Indonesia terus melakukan kerjasama masyarakat (community partnership) dalam mempromosikan gaya hidup sehat. Komitmen tersebut merupakan satu dari empat pilar “The call for well-being” yang menjadi arahan global dari Mondelez International.
 
Kali ini, Mondelez Indonesia menggandeng Helen Keller Indonesia (HKI) untuk melakukan serangkaian kegiatan dalam meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya nutrisi dan ketahanan pangan. Program tersebut bertajuk Aksi Segera Inisiatif Gizi dan Pertanian (RANTAI). Kabupaten Timur Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur dipilih sebagai lokasi awal pelaksanaan program tersebut, mengingat di sana banyak ditemukan kasus malnutrisi khususnya stunting (tubuh pendek). 
 
“Kementerian Kesehatan pada tahun 2013 menyatakan, prevelensi anak umur di bawah lima tahun yang mengalami stunting sangat tinggi, mencapai 37,2%,” kata Endang L. Achadi, Guru Besar Ilmu Gizi Kesehatan masyarakat Universitas Indonesia, Rabu, (25/2/2015).
 
Menurut laporan Global Nutrition tahun 2014, Indonesia menjadi salah satu dari 17 negara di dunia dengan tiga masalah gizi yang serius, yakni stuntingwasting (berat badan menurut tinggi badan kurang), dan obesitas.
 
Rhea Sianipar, Country Head of Corporate and Government Affairs, Mondelez Indonesia mengatakan, community partnership yang dilakukan Mondelez memiliki tiga pendekatan, yaitu pendidikan nutrisi, aktif bermain, dan akses terhadap makanan sehat bernutrisi. Rhea bilang, sejak RANTAI digulirkan pada tahun 2012 di 4.001 rumah tangga di 74 desa Kabupaten TTS, ada peningkatan kesadaran masyarakat terhadap nutrisi di daerah tersebut.
 
“Program ini mendorong masyarakat TTS untuk memproduksi pangan sepanjang tahun dengan memanfatkan pekarangan mereka dengan mnenanam sayuran dan buah, serta berternak ayam dan ikan. Kami juga mengdukasi hidup sehat dan bergizi seperti membiasakan untuk cuci tangan pakai sabun,” papar Rhea.
 
Rhea mengaku, untuk program community partnership ini, Mondelez International telah menyiapkan dana sebanyak US$ 5 juta yang dialokasikan untuk keperluan beberapa negara, termasuk Indonesia. 
 
Selain community partnership, ketiga pilar well-being Mondelez antara lain, menyangkut keamanan produk dan karyawan, keamanan sumber daya manusia dan pertanian bekelanjutan, serta konsumsi makanan ringan yang bertanggung jawab (mindful snacking).
 
“Untuk poin terakhir tersebut, Mondelez selalu peduli dengan produk-produknya yang dikonsumsi konsumen. Kami selalu menginformasikan kandungan nutrisi dan komposisi yang sesuai dengan anjuran BPOM,” paparnya. 
 
Rhea juga menjelaskan, hingga tahun 2020, Mondelez Indonesia juga berkomitmen untuk menawarkan produk berlabel 'Better Choice', yaitu produk rendah sodium, lemak jenuh, dan kalori. Hanya saja, ia enggan untuk mengatakan kapan produk tersebut akan hadir di Indonesia.
 
“Yang jelas, kami ingin terlibat dalam menyelesaikan apa yang menjadi isu global. Kami berharap, apa yang kami lakukan menciptakan conversation. Sehingga membuka peluang bagi para stakeholder lain untuk memiliki visi dan aksi yang sama. Apa yang menjadi isu global pun lambat laun bisa terpecahkan,” terang Rhea.

Related