Kompetisi, Salah Satu Cara Pegawai Pemerintahan Agar Inovatif

marketeers article
18504944 hand sketching think outside the box concept with red marker on transparent wipe board.

Sulit menyingkirkan pemikiran bahwa pegawai pemerintahan adalah pekerja yang jauh dari kata inovatif. Maklum, sebagai pembuat regulasi, mereka tidak memiliki saingan yang membuat kepala mereka terus berputar untuk terus bertahan di pasar. Dan pasar bukanlah ranah mereka sebenarnya.

Padahal inovasi sebenarnya tidak melulu soal siapa dan di mana. Siapapun, bahkan pegawai pemerintahan juga harus inovatif terutama untuk mereka yang langsung berhubungan dengan masyarakat. Bayangka jika tidak ada inovasi, pelayanan masyarakat seperti pengurusan surat-surat akan terus berlangsung secara manual tanpa digital.

Untuk itulah Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN RB) berpikir keras untuk membuat para PNS inovatif, terutama ketika menghadirkan layanan kepada masyarakat. “Yang kami ingin tindaklanjuti adalah soal good corporate governance yang harus bisa diaplikasikan kepada semua aparatur negara. Salah satunya lewat inovasi,” ujar Deputi Bidang Pelayanan Publik Kementerian PAN RB Diah Natalisa di Jakarta beberapa waktu lalu.

Kementerian PN RB kemudian hadir dengan sebuah solusi, yaitu konsep one agency one innovation. Setiap unit pelayanan publik minimal melahirkan satu inovasi dalam satu tahun. Konsep yang diklaim Diah disambut baik oleh kementerian dan lembaga BUMN.

Akhirnya sebagai wadah untuk menyuntikan semangat inovasi, PAN RB menggelar kompetisi inovasi pelayanan publik. Setiap inovasi yang dilahirkan setiap tahun dari setiap lembaga dikompetisikan. Yang berhasil menjadi terbaik, beberapa akan dibawa ke kompetisi inovasi kelas global yang diadakan PBB.

“Tahun 2014 ada 515 inovasi lahir. Tahun 2015 menjadi lebih banyak menjadi 1.189 dan tahun lalu menjadi 2.476. Sementara untuk tahun ini di awal tahun saja sudah ada yang mendaftarkan sebanyak 3.054 inovasi. Inovasi-inovasi itu dievaluasi oleh praktisi pendidikan dosen dari PT negeri dan swasta,” sambung Diah.

Tahun 2015 dua inovasi mampu berbicara banyak dengan diperhitungkan sebagai salah satu inovasi terbaik di ajang PBB, yaitu dari Aceh Singkil lewat program pengembangan bidan dan dukun untuk mengurangi angka kematian bayi. Satu lagi inovasi dari Sragen lewat program pengentasan kemiskinan.

    Related