CEO Boga Group: Bisnis Makanan Jangan Sekadar Copycat

marketeers article

Dari sekian banyak pelaku dalam industri restoran dan kafe, bisa dibilang Boga Group memiliki portofolio bisnis restoran dan kafe yang lengkap. Gerai mereka bisa dengan mudah dijumpai di pusat perbelanjaan di kota-kota besar di Indonesia. Ekspansi secara massif yang dilakukan oleh Boga Group tentu tidak lepas dari tangan Kusnadi Rahardja sebagai President Director Boga Group. “Kami belum menjadi yang terbesar, tetapi kami ingin menjadi yang terbaik,” ujar Kusnadi.

Dalam membangun jaringan, Boga Group menerapkan konsep jemput bola dan menarik bola. Selain hadir di lokasi-lokasi baru, Boga Group juga memperkenalkan konsep dan brand terbaru.

Ia tidak menampik bahwa kompetisi yang ketat terjadi saat ini akhirnya menciptakan banyak duplikasi baik dari jenis makanan dan konsep restoran. Karenanya, Kusnadi menilai bahwa inovasi dan keunikan dari tiap merek yang dibawahinya harus mampu ditonjolkan.

Dalam tiap portofolio restoran yang dimilikinya, Boga Group selalu berusaha menonjolkan keunikan tiap brand dari restoran-restoran yang lain. Bakerzin misalnya, menonjolkan konsep sebuah kafe yang identik dengan hidangan dessert. Sushi Tei pun seperti itu. Meskipun bukan restoran sushi pertama di Indonesia, Boga Group menonjolkan produk sushi yang dihidangkan melalui conveyor belt.

“Kami ingin hadirkan the new dining experience. Kami tidak mau sekadar copycat. Tiap merek kami coba tonjolkan ciri khas masing-masing. Kalau kami tidak melakukan itu, tentunya tidak akan memperkaya khazanah kuliner yang ingin ditonjolkan,” jelas Kusnadi.

Telah lama bergerak dalam industri kuliner, Kusnadi menggarisbawahi bahwa konsisten menjadi kunci dalam mengelola bisnis restoran agar menjadi sukses. Bisnis kuliner, baik dalam bentuk restoran atau skala yang lebih kecil sekalipun, membutuhkan kepekaan yang tinggi terhadap panca indera.

“Tidak hanya kualitas makanan dan pelayanan. Presentasi makanan juga harus konsisten. Misal orang makan nasi goreng di satu tempat dan tempat lain, presentasi makanannya harus sama. Kualitas pelayanan di mana pun harus konsisten. Orang datang dan makan di tempat kami dengan satu harapan mendapatkan kualitas makanan, layanan, dan value for money,” tambah Kusnadi.

Menurutnya, saat ini bisnis restoran tidak lepas layaknya sebuah pabrik, dimana semua proses ada di dalamnya, mulai dari produksi hingga layanan. Baginya, selain menjaga kualitas makanan dan layanan, penting pula bagi pemain untuk mengelola sebuah tim manajemen yang kompak dan solid.

Saat ini, Kusnadi dan Boga Group mencoba menghadirkan new dining experience melalui konsep restoran terbarunya bernama Onokabe, sebuah restoran all-you-can-eat di Alam Sutera. “Kami mengharapkan konsumen dapat bereksperimen dengan makanannya. Menemukan sendiri racikan terbaiknya. Berikan kebebasan ekspresi kepada konsumen, tidak terpaku pada menu,” ungkapnya.

Related