The China Angel Siap Mengguyur Modal ke Startup Indonesia

marketeers article
Venture capital or crowd funding finance and investment concept businessmen holding up dollar currency aloft

Perkembangan startup di Indonesia telah menarik para pelaku pendanaan dari luar negeri untuk menanamkan modal. Pada saat bersamaan, perusahaan-perusahaan pendanaan juga mulai bermunculan di sini. Para perusahaan pendanaan ini pun menjadi salah satu pintu masuk bagi pemilik modal untuk berinvestasi ke startup negeri ini.

Salah satu perusahan pendanaan tersebut adalah Convergence Venture yang secara resmi berdiri sejak tahun 2014.  Ada banyak startup besar di Indonesia yang telah bermitra dengan perusahaan ini. Sebagai contoh, Qraved, Indotrading, Female Daily Network, dan masih banyak lagi.

Beberapa waktu lalu, Convergence Venture mengatur kunjungan bagi “The China Angel” yang merupakan klub eksekutif pelaku pendanaan dan entrepreneur sukses dari China. The China Angel telah memberikan dana jutaan dollar untuk pengembangan industri teknologi di Indonesia. Beberapa nama yang tergabung dalam klub ini antara lain Xu Xiao Ping, Founder dari  Zhend Fund, salah satu pemodal  terbesar di Tiongkok. Lalu,  Founder Sinovation Fund Kai Fu Li yang merupakan pemodal dengan investasi US$ 1,3 miliar, dan Cai Wen Shen, Ketua dari Meitu teknologi, sebuah perusahaan aplikasi foto terbesar di Tiongkok dengan jumlah  pengguna sebanyak 1 miliar.

Para pemodal tersebut  sempat berkunjung ke  perusahaan teknologi  seperti Gojek dan Tokopedia. Selain itu, berkesempatan pula untuk dapat mendengarkan elevator pitch dari lebih 12  perusahaan pemodal awal lainnya saat kunjungan mereka  di Indonesia. “Kami percaya bahwa Indonesia adalah negara yang memiliki populasi terbanyak keempat di dunia memiliki  potensi pasar yang masih sangat luas bagi para startup di ruang internet,” kata Xu, ketua dari The China Angels dalam siaran persnya.

Kedatangan The China Angels  ke Indonesia ini  dalam rangka memperkenalkan  kepada para startup Indonesia adanya kesempatan untuk mendapatkan penanam modal  untuk digital dari Tiongkok. Selain itu, dapat membantu membangun lanskap dan ekosistem teknologi serta membuka peluang startup Indonesia ke arena pasar Asia Tenggara.

“Enterpreneur teknologi Indonesia dapat menggali lebih banyak ilmu, pengalaman  dari Tiongkok. Bisa dikatakan ini adalah kesempatan bekerja sama yang menguntungkan bagi kedua belah pihak,” jelas Adrian Li, Founding Partner Convergence Venture.

Adrian menambahkan bahwa ada kesempatan besar untuk pengembangan pasar  internet entrepreneur di Indonesia. Alasan ini pulalah yang membuatnya hijrah ke negara ini enam tahun lalu, sampai akhinya mendirikan perusahaan pendanaan.  Ia mendirikan Convergence Venture bersama Donald Wihardja.

    Related