CIMB Niaga Tawarkan KPR Smart Rate dengan Suku Bunga Transparan

marketeers article

PT Bank CIMB Niaga Tbk., memperkuat penetrasi produk Kredit Pemilikan Rumah (KPR) untuk memudahkan nasabah memenuhi kebutuhan hunian. Hal ini dibuktikan dengan tawaran program terbaru, yaitu KPR Smart Rate dengan bunga transparan sejak awal dan berlaku selama masa pinjaman.

KPR Smart Rate merupakan inovasi CIMB Niaga untuk meningkatkan booking KPR di tengah pasar yang masih menantang. Program ini menawarkan bunga mengambang yang ditentukan sejak awal perjanjian kredit. Skema penentuan kredit yang digunakan dalam program ini mengacu pada suku bunga Sertifikat Bank Indonesia atau Sertifikat Bank Indonesia Syariah ditambah bunga bank.

“Kami memahami nasabah saat ini  semakin melek informasi keuangan. Melalui KPR Smart Rate, nasabah mengetahui perkiraan bunga yang harus dibayar sejak awal sehingga tidak perlu khawatir dengan bunga yang tiba-tiba melonjak,” ujar Budiman, Head of Retail Product CIMB Niaga di Jakarta, Rabu (03/07/2019).

KPR Smart Rate terbagi menjadi dua skema, yaitu spesial dan reguler baik konvensional dan syariah. KPR Smart Rate Spesial memberikan skema pricing mengacu SBI/SBIS +2% untuk pembelian properti baru dan balik nama serta 3% untuk multiguna, top up, dan renovasi. Bunga diberikan dengan tenor pinjaman minimal lima tahun. Selain itu, nasabah juga diberikan keistimewaan bebas biaya penalti jika ingin melunasi pinjaman setelah dua tahun berjalan.

Sementara itu bunga yang diberikan kepada nasabah pada program KPR Smart Rate Reguler mengacu kepada SBI/SBIS +3,25% untuk pembelian properti baru dan take over srta 4,25% untuk multiguna, top up, dan renovasi. Skema ini dapat dinikmati nasabah tanpa minimum masa pinjaman dan bebas biasa penalti bagi nasabah yang ingin mempercepat pelunasan pinjaman.

“Kami harap program ini dapat meningkatkan kinerja pembiayaan perumahan CIMB Niaga di semester II 2019. Per akhir Maret 2019, CIMB Niaga telah menyalurkan KPR senilai Rp 31,03 triliun, naik 13,1% dibanding posisi yang sama tahun lalu sebesar Rp 27,44 triliun,” tutup Budiman.

 

Editor: Eko Adiwaluyo

Related