Cimory Susu UHT Bebas Laktosa Targetkan Konsumen Intoleran Laktosa

marketeers article

Intoleransi laktosa menjadi masalah bagi sebagian orang yang tubuhnya tidak bisa menghasilkan enzim laktase untuk mengubah laktosa pada produk susu dan olahan menjadi glukosa dan galaktosa agar bisa diserap sebagai sumber energi. Akibatnya, laktosa yang tak tercerna, masuk ke usus besar dan terfermentasi oleh bakteri. Kondisi inilah yang menimbulkan keluhan seperti perut kembung, kram, mual, diare, dan sering buang angin. Fenomena tersebut mendorong Cimory menghadirkan Susu UHT Bebas Laktosa.

Menurut data dari National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Disease, gejala intoleransi laktosa yang terus berulang akan berdampak terhadap kecukupan nutrisi. Pasalnya, susu dan produk olahannya mengandung nutrisi penting seperti kalsium, vitamin A, B12, dan D. Nutrisi lain seperti protein pada susu dan produk olahan susu juga merupakan sumber nutrisi yang esensial bagi metabolisme.

“Kami yang mengedepankan riset, inovasi dan ilmu pengetahuan, terus beradaptasi dengan perubahan dan tren yang terjadi. Kami melihat kebanyakan orang dewasa kerap kali mengalami malabsorpsi laktosa. Dalam hal ini, Susu UHT Cimory Bebas Laktosa diharapkan akan menjadi solusi untuk mendukung kecukupan nutrisi bagi individu yang tidak toleran laktosa,” ujar Farell Sutantio, Presiden Direktur Cimory.

Susu UHT Bebas Laktosa sebagai inovasi yang dihadirkan Cimory ini mengandung 100% kebaikan susu sapi namun bebas laktosa yang segar, creamy, dan manis alami. Inovasi ini dilandasi oleh kekecewaan para konsumen ketika mengkonsumsi susu bebas laktosa, mendapati rasa dan tekstur yang tidak seperti susu biasa pada umumnya.

“Kemungkinan besar, intoleransi laktosa bersifat jangka panjang. Namun, tidak berarti seseorang dengan intoleransi laktosa  tidak bisa menikmati produk susu dan olahannya. Mereka masih bisa mengonsumi produk susu bebas laktosa termasuk susu bebas laktosa, keju, dan yogurt,” ungkap dr. Adam Prabata, Dokter Umum.

Menurut Lidwina Tandy selaku Marketing Manager Cimory, kebutuhan produk susu bebas laktosa sangat besar karena Indonesia tercatat sebagai salah satu negara dengan tingkat intoleransi laktosa tertinggi. “Susu UHT Cimory Bebas Laktosa diproduksi dengan penambahan enzim laktase agar kemudian mudah diserap oleh tubuh untuk menjadi sumber energi. Dengan begitu, bagi sebagian orang yang tidak toleran laktosa bisa tetap memenuhi kebutuhan nutrisi yang terdapat pada susu dengan aman dan nyaman,” tegasnya.

Seperti yang sudah banyak diketahui, gejala intoleransi laktosa berbeda dengan alergi susu. Meskipun keduanya memiliki gejala yang sama, namun kondisinya sama sekali berbeda. Gejala intoleransi laktosa tergantung pada frekuensi dan jumlah laktosa yang dikonsumsi. Semakin banyak laktosa yang dikonsumsi, semakin banyak gejala yang akan dialami. Gejala intoleransi laktosa dapat terjadi dalam beberapa menit hingga beberapa jam setelah minum susu atau makan produk olahannya dan berkisar dari ringan hingga berat.

Editor: Muhammad Perkasa Al Hafiz

Related