Citi Indonesia Hadirkan Produk Kartu Kredit Tanpa Kartu

profile photo reporter Jaka Perdana
JakaPerdana
28 September 2016
marketeers article
40214773 young healthy woman with hand virtual card isolated on white background.

Pemain perbankan berskala global Citi Indonesia kembali merilis produk dan layanan terbaru. Kali ini, bukan untuk segmen consumer atau nasabah individu, Citi Indonesia mengkhususkannya untuk nasabah korporasi lewat kartu kredit virtual bernama Citi Virtual Card Accounts (VCA). Salah satu latar belakang Citi merilis produk berbasis digital ini karena ingin terus menggenjot inovasi dari sisi teknologi.

Citi Indonesia menawarkan efisiensi dan kecepatan dalam sistem bertransaksi antar korporasi karena sistem VCA diklaim memberikan serba kemudahan berkat sistem serba online tanpa kartu. “Jadi virtual ini memungkinkan korporasi bertransaksi menggunakan kartu kredit tapi tanpa kartu. Diferensiasinya adalah mereka bisa membuat 16 digit nomor akun unik,” ujar CEO Citi Indonesia Batara Sianturi di Jakarta pada Rabu (28/9) 2016.

Batara mengklaim bahwa produk sejenis virtual Citi Indonesia adalah yang pertama di Tanah Air. Namun, secara global, Indonesia adalah negara ke-45 yang adopsi teknologi ini sementara di Asia menjadi negara ke-10 dari total 100 negara operasional Citi di seluruh dunia.

Citi menyatakan bahwa sebenarnya konsumen korporasi cocok dengan sistem digital ini karena tidak sedikit perusahaan di Indonesia yang memiliki banyak rekanan bisnis atau supplier. Contohnya adalah salah satu nasabah korporasi Citi Indonesia yaitu Traveloka bisa memanfaatkan VCA karena memiliki banyak rekanan maskapai serta hotel. Dengan banyak rekanan, transaksi memakai VCA seharusnya lebih mudah karena prosesnya digital serta cardless.

Contoh lain adalah klien Citi Indonesia yang bergerak di bidang shipping. VCA bisa digunakan untuk sistem invoice lebih baik karena memungkinkan perusahaan recap setiap transaksi dengan terdata berdasarkan nama setiap supplier yang jumlahnya bejibun. Sementara fungsi dari sistem 16 nomor kartu kredit unik yang bisa dibuat itu adalah untuk alasan keamanan agar nomor asli kartu tidak diketahui pihak lain. Satu lagi, sistem VCA bisa memungkinkan perusahaan blok merchant sesuai keinginan.

Saat ini menurut Batara Citi Indonesia memiliki nasabah korporasi sekitar 150 perusahaan. Mereka itulah yang menjadi sasaran pasar pertama dengan target 12 bulan pertama akan ada transaksi sebanyak Rp400 miliar sampai setengah miliar rupiah menggunakan sistem VCA.

Sementara untuk sistem denda jika perusahaan telat membayar, akan ada fee dikenakan. “Jadi kami tidak kenakan denda bunga seperti ke nasabah ritel. Ada fee tertentu yang jumlahnya mengikuti aturan dari Bank Indonesia,” tutup Batara.

 

Editor: Eko Adiwaluyo

 

 

    Related