Citi Indonesia Raup Segmen Konsumtif Lewat Priority

profile photo reporter Jaka Perdana
JakaPerdana
07 September 2016
marketeers article

Pemain perbankan Citi Indonesia secara resmi baru saja meluncurkan layanan mereka bernama City Priority. Dari namanya memang seolah Citi ingin menangkap konsumen kelas kakap dengan nilai investasi di atas Rp 1 miliar. Namun, justru profesional muda kelas menengah dengan keinginan investasi masa depan yang jadi incaran Citi kali ini.

“Kalau di atas Rp 1 miliar kan sudah ada layanan Gold. Lewat Priority ini sasaran kami adalah nasabah dengan kepemilikan investable amount sebesar atau lebih Rp 300 juta. Terutama kalangan profesional usia 21 sampai 45 tahun yang mulai berpikir jangka panjang untuk investasi,” ujar Country Head Corporate Affairs Citi Indonesia Elvera Makki di Jakarta pada Rabu (7/9/2016).

Berdasarkan hasil riset yang dirilis oleh Citi Indonesia, sudah banyak masyarakat di rentang usia tersebut mulai memikirkan beberapa prioritas. Terutama dua hal, yaitu biaya pendidikan anak serta modal pensiun nanti. Dan bicara soal kelas menengah, beberapa tahun lagi sekitar 50% kelas tersebut akan ada di Asia. Salah satu pendorongnya adalah kawasan ASEAN yang terus berkembang dan Indonesia sampai kini menunjukan sumbangsih besar kepada ekonomi regional.

Tidak heran Citi Indonesia coba menangkap pasar potensial itu lewat layanan Priority. Lewat layanan ini Citi ingin mengedukasi nasabah bahwa investasi finansial bisa dilakukan di usia lebih dini mulai dari kepala 20. Masalahnya selama ini usia 21-30 lebih mementingkan pengeluaran dan kebutuhan gaya hidup mulai dari travelling, gadet, dan hiburan. Di atas 30 sampai 45 tahun baru ada prioritas lain seperti tempat tinggal, kendaraan, dan mulai berpikir untuk investasi di masa depan.

“Di City Priority kami bisa memberikan layanan berupa akses kepada tim personal banker sebagai penasihat finansial mereka. Nasabah bisa memilih produk investasi yang dia suka, dan dari situ kami arahkan misalnya jika mau menanam saham, saham seperti apa yang baik dan potensial. Jadi, nasabah tidak akan terkena investasi bodong. Kami jamin,” ujar Retail Bank Head Citi Indonesia Harsya Prasetyo.

Benefit lainnya adalah soal layanan digital. Lewat aplikasi dalam smartphone, nasabah Priority bisa mengakses fitur cek saldo, transfer perbankan, sampai cek nilai investasi dan berbagai kemudahan lainnya. Platform digital ini memang jadi salah satu alasan mengapa Citi merilis Priority, mengingat di rentang usia 20 tahun ke atas sampai usia millenial 35 tahunan, sangat adaptif terhadap teknologi dan menggantungkan banyak kepada smartphone.

Tidak ketinggalan dengan titik berat di platform digital, reward yang akan didapat oleh nasabah Priority ini tidak jauh dari sana. Dengan berkolaborasi bersama digital merchant, tersedia berbagai voucher diskon mulai dari Berrybenka, Foodpanda, sampai akses unlimited ke ribuan program TV dan film lewat aplikasi iFlix walau penawaran ini terbatas.

Data World Bank menunjukan bahwa tujuh tahun lalu Indonesia tidak masuh top 10 country spenders. Namun diprediksi pada 2020 Indonesia berada di peringkat 8 mengantikan Itali, dan pada 2030 akan ada di urutan 4 mengganti Jepang.

“Jika kalangan muda ini hanya konsumsi saja tanpa dibekali edukasi soal perencanaan keuangan, prioritas mereka di masa depan tidak akan tercapai. Inilah mengapa Citi Priority hadir,” ujar CEO Citi Indonesia Batara Sianturi.

Related