Dalam Setahun, Orang Jakarta Habiskan 22 Hari di Jalan

marketeers article
Vehicles are caught in a traffic jam in Jakarta February 6, 2013. To match Special Report INDONESIA-AUTO/ REUTERS/Beawiharta (INDONESIA Tags: TRANSPORT BUSINESS CITYSCAPE)

Berapa banyak waktu yang Anda habiskan di dalam mobil selama hidup Anda? Kami yakin tidak ada yang lebih lama dari pada pengemudi Jakarta. Mereka bisa menghabiskan rata-rata lebih dari 31.680 menit atau sekitar 22 hari  dari dalam kendaraan roda empat mereka setiap tahun. Setidaknya, itulah hasil survei Uber bekerja sama dengan Boston Consulting Group pada tahun 2017.

Survei tersebut mengungkapkan bahwa pengemudi di Jakarta menghabiskan 68 menit di jalan raya dan 21 menit untuk mencari tempat parkir setiap harinya. Torehan ini menjadikan warga Jakarta sebagai orang yang paling lama berada di jalan dibandingkan dengan warga kota besar Asia lainnya.

Jumlah waktu mereka menghabiskan waktu di dalam mobil setiap tahun setara dengan sembilan minggu empat jam di dalam kantor. Ini jelas bahwa bepergian dengan mobil menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan orang Jakarta.

“Sebagian besar orang yang kami survei mengakui bahwa mereka melewatkan acara penting, seperti pesta pernikahan, janji bertemu dokter, wawancara kerja, dan menonton film karena kesulitan menemukan tempat parkir,” kata Kepala Kebijakan Publik dan Urusan Pemerintahan Uber Indonesia, John Colombo.

Dia menambahkan, lalu lintas yang padat menimbulkan penderitaan psikologis dan frustasi bagi pengemudi Jakarta. Hal ini tidak dapat dihitung dalam besaran angka. Namun demikian, proyeksi lain menunjukkan adanya jumlah uang yang hilang akibat kemacetan setiap tahunnya.

Seperti informasi yang dilansir dari Kementerian Perencanaan & Pembangunan Nasional, kemacetan di Jakarta menyebabkan potensi kerugian sebesar US$ 5 miliar (setara Rp 670 miliar) per tahun.

Kota tersibuk selalu hadir dengan orang-orang tersibuk. Dari bangun sampai tidur kembali, orang-orang ini begitu sibuk dengan jadwal pertemuan yang silih-berganti. Berbagai acara dan pertemuan menuntut orang berpindah dari satu titik ke titik lain, menghabiskan banyak waktu dan energi setiap harinya.

“Uber telah memungkinkan orang untuk mengatur pola kerja mereka yang lebih produktif dengan cara yang sebelumnya tidak mungkin dilakukan,” kata Colombo.

Tentu saja, sambung Colombo, kehadiran pengemudi lepas membuat orang dapat fokus ke aktivitas lain selama perjalanan mereka, seperti menelepon atau bahkan mengejar pekerjaan yang tertunda. Lebih khusus lagi, Uber bisa memberikan riwayat perjalanan pengguna sehingga mereka dapat mengamati berapa besar pengeluaran transportasi mereka selama sebulan bekerja.

Editor: Sigit Kurniawan

Related