Dari Meeting Hingga Wedding, PELNI Tawarkan Pembaruan Bisnis

marketeers article

Persaingan usaha transportasi jarak jauh semakin menarik. Dalam mendongkrak jumlah penumpang, PT Pelayaran Nasional Indonesia (PELNI) mukai melakukan diversifikasi bisnis dengan menawarkan bisnis gaya hidup melalui setiap kapal yang dioperasikan.

Setidaknya, sejak tahun 2014, PELNI melakukan transformasi tersebut. Ini dilakukan karena ada peralihan konsumen dalam menggunakan moda transportasi jarak jauh. Dengan bertambahnya pendapatan, konsumen memilih untuk menggunakan pesawat udara dengan alasan waktu lebih cepat serta mulai banyaknya armada penerbangan murah.

“Pelanggan kami tidak hilang, hanya berpindah ke pesawat udara. Lantas, kami mencari cara bagaimana mengajak pelanggan kami untuk kembali menggunakan kapal yang jarak tempuhnya lebih lama,” ujar Insan Purwarisya L. Tobing, Direktur Utama Pelni di Kantor Pusat Pelni dalam acara BUMN ke-57, Jumat, (13/7/2018).

Beberapa inisiatif pun dilakukan oleh perusahaan plat merah di bidang pelayaran tersebut. Beberapa di antaranya yaitu menyewakan kapal untuk kegiatan meeting on board (rapat), study on board (belajar), tour on ship, venue pre-wedding (pra nikah), dan lain-lain. Harga yang ditawarkan bervariasi. Untuk rute Tanjung Priuk menuju Batam, harga paket per orang untuk rapat dimulai Rp 950.000 hingga Rp 1.380.000.

“Pemerintah Maluku setiap tahun melakukan rapat di atas kapal. Mereka ikut berlayar sampai pelabuhan yang dituju,” terang dia.

Sementara, untuk mengadakan acara di kapal atau venue on board, harga per pax berkisar Rp 180.000 per tiga jam. Sedangkan untuk spot foto, biaya yang dibebankan mencapai Rp 1.250.000 per empat jam. Venue di kapal pun menampung hingga 220 orang.

Fasilitas itu, sambung dia, ditawarkan dengan memanfaatkan waktu-waktu port stay (berlabuh) dan port time kapal. Fitur-fitur layanan ini terbilang baru dan merupakan upaya perseroan menggali aktivitas usaha perkapalan.

“Daripada kapal stay di pelabuhan, lebih baik dimanfaatkan untuk komersil. Meski belum meberikan keuntungan besar, akan tetapi berhasil menciptakan image Pelni lebih baik,” kata Insan seraya bilang bahwa kapal pesiar terbesar yang dimiliki Pelni memiliki daya tampung hingga tiga ribu orang.

Wisata Bahari

Salah satu upaya lain yang dilakukan Pelni adalah dengan mengoptimalkan wisata bahari yang merupakan Program Pemerintah RI sejak tiga tahun silam. Program ini pun sejalan dengan pembangunan destinasi wisata Bali baru yang dicanangkan Kementerian Pariwisata.

Pertama kali, perseroan mencoba dengan membuat rute bahari tujuan Wakatobi. Kapal yang berangkat dari Semarang itu bergerak menuju Wakatobi dan di sana penumpang akan melakukan berbagai paket aktivitas, seperti snorkeling dan diving.

“Hanya dengan dua hari satu malam, biayanya cukup Rp 1,6 juta. Mendapat fasilitas kapal pesiar dan hiburan,” paparnya. Selain Wakatobi, paket sejenis juga ditawarkan PELNI untuk tujuan destinasi wisata bahari lain, seperti Banda Naira, Karimun Jawa, Pulau Komodo, dan Kepulauan Seribu.

Di samping itu, perseroan juga menjajal bisnis distribusi barang untuk mendongkrak kinerja, seperti angkutan barang dengan kapasitas angkut yang relatif besar hingga 350 kontainer, baik dari general cargo, kontainer, angkutan kendaraan, serta tol laut.

Related