Melalui Bola Basket, DBL Tidak Sekadar Mencari Atlet Bola Basket

marketeers article

Meskipun sepakbola merupakan kompetisi yang paling populer di masyarakat Indonesia, bukan berarti olahraga lain tidak memberikan kesempatan bagi brand untuk masuk ke ranah sport marketing. Sebut saja badminton dan bola basket. Keduanya merupakan olahraga yang cukup populer walaupun cukup tersegmentasi.

Di Indonesia, ada sebuah kompetisi bola basket khusus untuk kalangan pelajar yang berjalan secara konsisten lebih dari satu dasawarsa, yakni kompetisi Developmental Basketball League (DBL). Liga DBL adalah kompetisi bola basket pelajar SMP dan SMA. Kompetisi ini dimulai sejak tahun 2004 di Surabaya dan sampai saat ini terus berkembang di kota-kota besar di Indonesia.

Menurut Masany Audri selaku Direktur PT DBL Indonesia, kompetisi DBL telah menyentuh lebih dari dua juta anak muda. DBL telah berinteraksi secara aktif dengan lebih dari 10 juta orang penonton, yang tersebar di 25 kota, 22 provinsi di Indonesia. Dalam satu musim bergulir, kompetisi DBL berhasil mencapai angka penonton di atas 900 ribu penonton. Tentunya, ini angka yang besar mengingat kompetisi ini tidak menampilkan pemain profesional.

“DBL hadir untuk ikut berkontribusi mencetak future leaders di Indonesia melalui olahraga. Yang kami cari bukan future athlete,” terang Masany.

Ia meyakini bahwa persentase peserta yang akan menjadi atlet professional sangat kecil. Sehingga melalui DBL dapat mencetak anak-anak muda yang bisa menjadi future leaders di Indonesia. Meskipun kompetisi pelajar, syarat yang diajukan kepada siswa agar bisa tampil di arena DBL juga tidak main-main.

“Kami meyakini bahwa future leaders Indonesia harus mengutamakan edukasi pendidikan formal.Pelajar yang tidak naik kelas tidak boleh ikut, punya nilai di bawah angka tertentu tidak boleh ikut. Jadi, sekolah sangat mendukung kami, orang tua pun demikian,” terangnya,

DBL bukan hanya sebuah kompetisi tapi sebuah kebanggaan untuk sekolah jika terlibat di DBL. Dalam kompetisi DBL, komponen yang terlibat bukan hanya pemain, namun juga ada tim dancer, guru, manajer, supporter, jurnalis sekolah, dan masih banyak lagi. Menurut Masany atmosfer positif ini yang membuat DBL begitu dicintai oleh banyak pihak dan menjadikannya bagian dari kehidupan anak muda Indonesia.

DBL melakukan interaksi tidak hanya melalui kompetisi, namun juga melakukan gathering, kompetisi kecil, basketball clinic. Di Surabaya, DBL memiliki DBL Store dan Movers Cafe, penggemar bola basket juga bisa membaca berbagai informasi seputar DBL melalui website resmi DBL.

Editor: Sigit Kurniawan

Related