Delapan Inisiatif Mitra Boga Adiperkasa Hadapi Pasar Ritel 2018

marketeers article

Meskipun ekonomi Indonesia dinilai relatif stabil, tingkat perdagangan di sektor ritel masih terlihat rendah. Hal ini bisa dilihat dari adanya tingkat pengeluaran masyarakat yang lebih berhati-hati pada discretionary goods, yang di dalamnya termasuk produk makanan dan minuman. Lantas, bagaimana PT Mitra Boga Adiperkasa Tbk menanggapi isu tersebut?

Banyak faktor disruptif yang berdampak pada perubahan pasar. Salah satunya, rasa penasaran masyarakat terhadap fenomena servis berbasis aplikasi Go-Jek dan Grab yang memungkinkan perusahaan makanan dan minuman memiliki pilihan pesan antar, tanpa harus memiliki armadanya sendiri.

Selain itu, kertarikan masyarakat terhadap e-commerce menimbulkan dampak sementara terhadap pengalaman belanja di mal. Namun, demikian, mal masih menjadi destinasi berlanja keperluan gaya hidup di tanah air.

MBA, anak usaha dari PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAP), yang mengelola ritel makanan-minuman Starbucks, Krispy Kreme, Godiva, Genki Sushi, dan Cold Stone menawarkan lima agenda penting yang mesti dilakukan dalam merespons perubahan yang terjadi di sektor ritel dewasa ini.

Ini beberapa gagasan yang telah dilakukan pada tahun lalu, dan akan diperkuat selama tahun 2018 ini .

  • MBA akan fokus pada perusahaan aplikasi media sosial dan internet. Pasalnya, Starbucks Indonesia memiliki 7,5 juta pengikut di platfrom over the top LINE, dan menjadi akun F&B dengan jumlah pengikut terbanyak.
  • MBA terus melakukan kerja sama dengan perusahaan pemesanan daring seperti Go-Jek dan Grab. Perusahaan akan menawarkan produk dengan harga khusus, seperti Indonesian Dolce Latte, Spicy Chicken Classic Pizza, dan Pizza Marzano.
  • Pihaknya akan menjalin kemitraan startegis dengan bank swasta terbesar BCA serta beberapa pemasok produk dari mitra ketiga seperti Greenfiled (Austasia Group) dan Kiat Ananda Storage.
  • Fokus pada sumber daya manusia. Perusahaan akan berinvestasi dalam memberikan pelatihan kepada para barista, pembuat es krim, master pizza, dan dekorator donat. Hal ini akan memberikan level loyalitas karyawan, sekaligus meningkatkan kualitas dari produk yang ditawarkan.
  • Kawasan perkotaan yang semakin macet membuat perusahaan harus mampu memilih akses gerai yang baik. Gerai F&B dari MBA telah berada di 25 bandara, 20 drive thru jalan tol, dan lima stasiun kereta. Selain itu, perusahaan akan memanfaatkan pembukaan gerai berdasarkan Geo Mapping untuk menemukan faktor keberhasilan gerai baru.
  • Seluruh gerai akan dipersenjatai dengan teknologi informasi front line seperti POS yang advance. Diharapkan, perusahaan akan memiliki perangkat yang mampu menghasilkan analisis lebih baik dalam menjalankan usaha.
  • Menjadi lebih lokal adalah keniscayaan bagi MBA. Menawarkan produk dengan cita rasa lokal hingga kampanye pemasaran yang localized menjadi kunci dalam merebut atensi konsumen.
  • Lebih dekat dengan komunitas juga hal yang menjadi fokus perusahaan. Banyak program yang nantinya menyasar kalangan komunitas dan masyarakat di sekitar lokasi gerai-gerai MBA berada.

“Dengan sejumlah inisiatif di atas, kami percaya bahwa tahun 2018 menjadi tahun pertumbuhan MBA, baik top line maupun bottom line,” papar Anthony Cottan, Presiden Direktur MBA.

 

Editor: Eko Adiwaluyo

Related