Dengan Media Sosial, PLN Ingin Capai Empat Tujuan

marketeers article
18370695 3d offline online button click here block text over white background

Media sosial merupakan salah satu saluran yang dimanfaatkan oleh Perusahaan Listrik Negara (PLN) untuk berinteraksi dengan pelanggan PLN maupun pegawai (internal). Akun ini digunakan baik untuk pelayanan pelanggan, informasi promosi dan produk, keluhan pelanggan, media edukasi maupun sebagai media informasi bagi masyarakat dan pegawai secara umum.

Ada empat tujuan yang ingin dicapai oleh PLN dalam hal pemanfaatan media sosial. Pertama, PLN ingin meningkatkan kepuasan pelanggan dengan memberikan pelayanan melalui komunikasi dua arah yang cepat dan reponsif. Kedua, membangun citra positif perusahaan dengan mempublish informasi positif korporat. Ketiga, sarana komunikasi pemasaran untuk menyampaikan seputar informasi promosi atau produk PLN. Keempat, sebagai sarana komunikasi bagi pegawai.

PLN menggunakan sosial media sebagai media yang mudah dan cepat dijangkau oleh masyarakat dan pegawai. Dengan demikian, PLN dapat memberikan pelayanan maupun menyampaikan informasi dengan cepat dan mudah.

“Misalnya, apabila pelanggan mengeluhkan terjadinya pemadaman, maka informasi tersebut dapat disampaikan melalui akun sosial media perusahaan. Selain itu, apabila pelanggan ingin melakukan pemasangan baru maupun penambahan daya, pelanggan juga dapat dengan mudah menghubungi PLN melalui akun sosial media yang ada,” ujar Agung Murdifi, Manajer Senior Public Relation PLN.

Melalui akun sosial media, PLN juga menyampaikan informasi produk maupun promosi di PLN dengan pendekatan yang informatif. Misalnya dengan menggunakan visual desain grafis dan pemilihan kalimat yang menarik. PLN juga memanfaatkan kelebihan sosial media yang murah dibanding media konvensional lain. Pemuatan materi dapat dilakukan variatif dan berualang-ulang dibanding pemuatan informasi di media cetak atau billboard.

PLN memanfaatkan platform Twitter (@pln_123) dan Facebook (PLN 123). Keduanya memiliki fungsi yang berbeda. Twitter digunakan untuk pelayanan, sementara Facebook sebagai media informasi.

Uniknya, tiap akun Facebook dikelola oleh masing-masing pelaku komunikasi (Humas) di kantor induk PLN tiap daerah. Seperti PLN Distribusi Jawa Barat atau PLN Wilayah Bangka Belitung.

“Pengelolaan akun Fan Fage Facebook yang terpisah-pisah per unit ini dilakukan mengingat masing-masing Unit Induk PLN memiliki pelanggan yang berbeda-beda dengan situasi sosial budaya maupun kondisi sistem kelistrikan yang berbeda beda pula. Hal ini juga mempermudah pengelolaan informasi bagi pelanggan mengingat jumlah pelanggan PLN di Indonesia mencapai 62 juta pelanggan,” pungkas Agung.

Editor: Sigit Kurniawan

 

Related