Dewi Fashion Knights Angkat Tema Heroes di Penutupan JFW 2019

marketeers article

Dewi Fashion Knights (DFK) siap mengangkat tema Heroes dalam penutupan parade Jakarta Fashion Week 2019. Memboyong empat desainer yang disebut sebagai kesatria dalam gelaran ini, DFK akan menampilkan warna-warni kolaborasi desain yang powerful dan mampu bercerita.

Suara hati menjadi kekuatan karya yang akan ditampilkan. Eksistensi, ketangguhan, serta kemurnian karya diyakini akan menjadi suatu cerita yang indah di atas panggung DFK nanti.

“Tema Heroes dipilih karena di dalam kondisi dunia saat ini yang cukup bergejolak. Mungkin dibutuhkan sosok “pahlawan” yang bisa membuat dunia terasa lebih layak dan agar kita tidak kehilangan harapan dalam hal kemanusiaan,” ucap Margaretha Untoro, Editor in Chief Dewi Magazine di Jakarta, Senin (01/10/2018).

Keempat desainer yang dipilih menjadi kestaria tahun ini memiliki gaya yang sangat berbeda satu sama lain. Akan sangat menarik melihat interpretasi “Heroes” mereka, dengan nuansa masing-masing. Keempat kesatria tersebut adalah Sejauh Mata Memandang, Byo, Sean Sheila, dan Rinaldy A. Yunardi.

Ketulusan untuk melestarian budaya membuat Dewi memilih Sejauh Mata Memandang menjadi salah satu heroes dalam mengangkat wastra Indonesia, khususnya batik, dalam kehidupan masyarakat urban.

“Melalui Sejauh Mata Memandang, kami ingin memberikan sebuah selebrasi kepada tanah air, yang mencakup perwujudan dari rasa, cita, budaya, dan manusianya sendiri. Untuk persembahan nanti, kami akan menghadirkan cerita, cinta, dan kain,” ujar Chitra Subyakto, penggagas Sejauh Mata Memandang.

Byo yang digagas oleh Tommy Ambiyo Tedji menjadi kesatria kedua yang mewakili jiwa muda kreatif yang menggabungkan antara inovasi teknologi, kreativitas, dan seni dalam kemasan karya terkini. Dedikasi karya Byo akan merepresentasikan beberapa corak khas Sumatera yang diolah menjadi eksperimen karya yang modern sesuai karakter serta material baru yang telah diolah melalui proses pengerjaan yang matang dan inovatif.

Kesatria ketiga, Sean Sheila oleh Sheila Agatha dan Sean Loh telah malang melintang mempersembahkan koleksi karyanya di kancah internasional. Sean Sheila memiliki idealisme tinggi terkait cara pandang kritis mereka terhadap lingkungan sekitar. Karya yang akan Sean Sheila hadirkan di DFK 2018 nanti akan berpusat di sekitar proses dekomposisi dan ekspresi ironi dari limbah anorganik yang ditinggalkan manusia.

Kesatria keempat, Rinaldy A. Yunardi merupakan sosok yang membawa nama Indonesia, dalam kreasi karya aksesorinya yang memikat di kancah internasional.

“Saya adalah gabungan dari dua elemen, tidak lembut namun tidak keras juga. Keseimbangan ini saya gabungkan, menjadi jiwa saya. Yang akan saya persembahkan dalam belasan koleksi yang akan menjadi sebuah cerita. Dalam karya ini, saya membawa misi kebersamaan yang positif untuk kedamaian,” tutur Rinaldy.

Editor: Sigit Kurniawan

Related