Di Balik Bisnis “Tugas Negara Bos” Gibran Rakabuming

marketeers article
Gibran Tugas Negara Bos di JMW 2017

Setelah sukses dengan bisnis katering Chilli Pari dan Martabak Markobar, putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) Gibran Rakabuming Raka kini terkenal dengan bisnis jas hujannya. Bertajuk Tugas Negara Bos, ternyata anak dari orang nomor satu di Indonesia ini memiliki pesan tersirat yang cukup kuat dan dalam. Nilai nasionalisme pun kental dari upaya branding yang dilakukan oleh Gibran.

“Saat ini, Markobar telah punya 25 cabang yang kami kelola sendiri. Tidak diwaralabakan. Ke depan, kami ingin masuk ke pasar Manila. Karena bisnis ini sudah cukup bisa berjalan, saya pun memutuskan untuk melakukan diversifikasi melalui jas hujan ini,” terang Gibran pada acara Jakarta Marketing Week 2017 di mall Kota Kasablanka Jakarta, Jumat (5/5/2017)

Gibran mengakui bahwa konsep Tugas Negara Bos ini belum sepenuhnya selesai dan memang belum diluncurkan. Meski begitu, produk yang dijual secara online dengan harga Rp 185 ribu ini cukup laku keras. “Arah dari bisnis ini akan ke jenis produk apparel. Nantinya akan ada t-shirt, topi dan yang lainnya,” lanjutnya.

Kenapa Tugas Negara Bos namanya?

Filosofinya lahir dari pemahaman Gibran bahwa semua orang di negeri ini punya kontribusi ke negara. Semua orang punya tugas negara, baik dia kaya, miskin, tua, mau pun muda. Selanjutnya, brand tugas negara ini ditambah dengan kata bos agar terlihat tidak terlalu serius dan ramah ditemukan di kehidupan sehari-hari.

“Seringkali kita dengar percakapan, seperti ‘mau ke mana? Tugas negara bos’. Kalimat ini pun sudah tidak asing dan saya rasa akan menjadi branding yang kuat,” jelas Gibran.

Founder & Chairman MarkPlus, Inc, Hermawan Kartajaya juga sependapat dengan Gibran. Menurutnya, brand itu harus mampu hadir dan tidak asing di telinga masyarakat. Selain itu, brand akan semakin kuat kalau memang hadir dari masyarakat. Contohnya saja, brand seorang Jokowi yang berhasil saat pemilihan presiden. Brand Jokowi mampu hadir mewakili rakyat.

“Brand itu harus punya value. Value ini hadir dari pembagian antara benefit dengan price. Benefit ini ada yang fungsional dan emosional. Tugas Negara Bos ini punya kedua benefit tersebut,” jelas Hermawan.

Hermawan melanjutkan, emotional benefit hadir dari nilai nasionalisme dari brand ini. Nilai nasionalisme dari brand ini yang akan memainkan sisi emosional dari konsumennya.

“Selain mengusung pesan di atas, jas hujan ini pun hampir 100% buatan lokal, Solo. Kualitasnya pun bagus. Tidak lengket, tidak panas, dan tahan jamur. Hanya skotlet tulisan di belakang yang belum bisa diproduksi di Indonesia,” tutup Gibran.

Editor: Sigit Kurniawan

Related