Di Balik Promosi Sale Stock ‘Coba Dulu Baru Bayar’

marketeers article

Sale Stock, platform e-commerce asal Indonesia meluncurkan promosi “Coba Dulu Baru Bayar”, yang mana konsumen bisa mencoba barang yang dipesannya secara online, lalu dibayar jika sudah merasa cocok mengenakannya. Apa yang mendasari Sale Stock membuat promo tersebut?

Coba Dulu Baru Bayar adalah strategi go-to-market yang dilakukan Sale Stock, fashion e-commerce yang berdiri sejak tahun 2014 dan telah memperoleh pendanaan seri B sebesar US$ 27 juta yang dipimpin Gobi Partners. Strategi jemput bola itu mesti dilakukan Sale Stock mengingat target utama startup ini adalah perempuan yang berdomisili di daerah tier-2 dan 3.

Lingga Madu, Founder & CEO Sale Stock mengatakan, sebagian besar problem perempuan ketika membeli produk fashion adalah khawatir produk yang dipesan tidak sesuai ketika dikenakan. Alasan tersebut menjadi faktor utama yang menghalangi perempuan untuk berbelanja online, dan lebih memilih berbelanja di toko fisik.

Selain itu, infrastruktur yang terbatas di daerah membuat retour (pengembalian) produk online karena faktor “barang tidak cocok” menjadi hal yang sulit dilakukan. Di sisi konsumen, pengiriman barang akan memakan waktu berhari-hari. Sementara di sisi e-commerce, konsumen bisa saja membatalkan produk yang mereka beli, sehingga penjualan menjadi nihil.

“Kami melihat problem tersebut bisa diatasi dengan layanan Coba Dulu Baru Bayar (CDBB). Konsumen bisa mencoba dulu ketika barang sampai di tangan, kurir akan menunggu selama 15 menit. Jika sudah cocok, kosumen dapat langsung membayarnya ke kurir,” ujar Lingga.

Diakui dia, cara ini mampu menggaet customer baru dalam upaya meningkatkan penjualan. Sebab, banyak customer yang kapok berbelanja online karena alasan ‘ukuran tidak cocok’ serta riweuh-nya proses pengembalian barang.

Di sisi lain, melalui CDBB itu, Sale Stock sekaligus melakukan efisiensi biaya logistik yang mereka gunakan dari pihak ketiga. Apalagi, Sale Stock masih memberikan subisidi kepada pelanggan dengan menggratiskan biaya ongkos kirim.

Dengan promosi tersebut, diharapkan jumlah kuantitas barang yang diangkut oleh mitra logistik Sale Stock turut meningkat. Yang artinya, jumlah barang yang dipesan pelanggan di Sale Stock mengalami kenaikan.

Pasalnya, harga kurir dihitung per kilogram. Jika kurir mengangkut terlalu sedikit barang (kurang dari satu kilogram misalnya), maka hal itu akan memberikan beban biaya yang lumayan bagi Sale Stock.

Akan tetapi, jika jumlah yang diangkut banyak, biaya logistik memang akan naik secara progresif, namun tetap memberikan cuan bagi Sale Stock akibat volume transaksi yang meningkat.

“Kami harap, tahun ini, penjualan kami bisa mencapai dua kali lipat dari tahun lalu, dengan pertumbuhan pendapatan double bahkan hingga tripple digit,” ujar Lingga, yang masih enggan memberikan target penjualan Sale Stock pada tahun ini.

Menyasar kawasan daerah lapis dua dan tiga, memberikan yin & yang tersendiri bagi Sale Stock. Walau kue pasarnya masih besar, logistik masih menjadi isu utama. Apalagi, mitra kurir yang bekerja sama dengan Sale Stock, kadang hanya bekerja untuk satu perusahaan saja.

Kondisi itu tidak memberikan pendapatan yang cukup memuaskan bagi perusahaan kurir, yang kadang membuat mereka memutuskan untuk tidak beroperasi di daerah lapis dua dan tiga.

“Tingkat retour kami sangat sedikit, di bawah 5% sejak promosi ini diluncurkan akhir tahun lalu. Itu artinya, kami yakin bahwa apa yang kami deliver itu benar-benar sesuai ekspektasi pelanggan,” ujar Lingga seraya mengatakan sudah lebih dari 400 ribu pelanggan yang memanfaatkan CDBB itu.

Promosi CDBB ini sudah bisa dirasakan pelanggan Sale Stock di 85% daerah pemasaran perusahaan yang mencapai 3.700 kecamatan di seluruh nusantara. Targetnya, semester pertama sudah 100% wilayah terpenuhi.

Related