Di Balik Upaya Mozilla Rebranding Firefox

marketeers article
Ryazan, Russia March 21, 2018 Mozilla Firefox browser mobile app on the display of tablet PC

Rebranding merupakan hal yang lumrah dilakukan oleh merek. Ada banyak alasan merek ini melakukan rebranding. Salah satunya untuk mempertegas positioning-nya lagi di pasar. Hal yang sama dilakukan Mozilla. Perusahaan ini meluncurkan Firefox Rocket November lalu di Jakarta. Peramban yang dirancang secara spesifik untuk melayani pengguna smartphone di Indonesia, sudah semakin dikenal dalam hal kecepatan, ukuran aplikasi yang kecil dan kemampuannya untuk memberikan pengalaman peramban yang hemat data.

Untuk merayakan ulang tahun pertamanya, Kamis (1/11/2018), Mozilla mengumumkan bahwa Firefox Rocket resmi berubah nama menjadi Firefox Lite. Perusahaan juga akan menjalin kerja sama dengan ExpressVPN, pemimpin global dalam layanan VPN (virtual private network), untuk menyediakan pengalaman berselancar yang lebih aman bagi para pengguna di Asia.

“Dengan lebih dari 130 juta pengguna smartphone, Indonesia tentunya merupakan salah satu pasar penting untuk mewujudkan misi Mozilla,” kata Joe Cheng, Head of Product Mozilla Asia. “Kami sudah melakukan beberapa penelitian untuk lebih memahami kebutuhan dan keinginan dari pengguna smartphone di Indonesia, dan kami juga merancang Firefox Lite berdasarkan hasil penelitian tersebut. Tentunya kami semua di Mozilla sangat gembira untuk bisa menyaksikan bagaimana peramban ini mendapatkan sambutan dan reaksi yang sangat positif dari para pengguna selama setahun terakhir.”

Berdasarkan data internal Mozilla, Firefox Lite telah menghemat lebih dari 4,000 jam (kurang lebih 166 hari/5 bulan) waktu pengguna sejak Firefox Lite diluncurkan. Mozilla juga memberikan estimasi bahwa mode Turbo dari Firefox Lite, yang dapat digunakan untuk memblokir konten pihak ketiga seperti iklan di halaman web, telah menghemat lebih dari 25,000 jam (lebih dari tiga tahun) waktu pengguna selama satu tahun terakhir. Tidak heran jika Firefox Lite adalah salah satu peramban dengan nilai rating tertinggi (4.6 bintang) di Google Play Store, bahkan lebih tinggi dari peramban lain yang cukup populer di Indonesia.

Ukuran dari Firefox Lite kurang dari 3,5MB, atau hanya 10% dari ukuran sebagian besar peramban yang ada di pasaran. Karena ukuran aplikasi yang ringan, pengguna dapat terus menggunakan update terbaru dari Firefox Lite tanpa harus khawatir akan penggunaan data yang besar. Hal ini juga sangat penting untuk pasar seperti Indonesia, mengingat hampir setengah (46%) dari pengguna internet seluler di negara ini tidak menggunakan layanan broadband (3G/4G) seperti yang tertera di laporan We Are Social versi tahun ini.

Untuk mempermudah semakin banyak pengguna smartphone menjelajahi dunia web, Mozilla terus melakukan investasi untuk memperkuat lini produk sekaligus membangun kemitraan strategis di Asia. Hari ini, Mozilla juga mengumumkan kerjasama dengan ExpressVPN di wilayah Asia.

“Kami bangga dapat melihat pesatnya tingkat pengadopsian Firefox Lite dan juga untuk bisa memberikan pengalaman berselancar aman menggunakan ExpressVPN. Kami melihat VPN sebagai alat penting untuk mewujudkan keamanan dan privasi berinternet. Melalui kemitraan ini, kami dapat mewujudkan pengalaman penggunaan smartphone yang lebih baik lagi,” ujar Charles P.C Chen, Head of Business Development, Mozilla Asia.

Mozilla bertujuan untuk membentuk internet sebagai sumber daya masyarakat dunia, dan juga terbuka dan aman untuk masyarakat Indonesia. Kini, para pengguna di Indonesia dapat menikmati masa uji coba di ExpressVPN secara eksklusif selama tujuh hari dengan gratis di smartphone Android mereka.

Editor: Sigit Kurniawan

Related