Di Balik Upaya Pemerintah Ciptakan Sepuluh “Bali Baru”

marketeers article
39138842 balinese girl praying, she kneeling with joined hands in front of his head

Ada ungkapan, pariwisata merupakan cara paling gampang dalam mendongkrak kesejahteraan masyarakat dan devisa negara. Ungkapan ini juga menjadi keyakinan Priyanto Rudito, Tenaga Ahli Kementerian Pariwisata.

“Intinya, untuk menjadikan pariwisata seperti itu, pemerintah harus menjadikan pariwisata sebagai leading sector atau sektor unggulan. Saya yakin, bicara strategi dalam konteks ini tidak bisa lepas dari kepemimpinan,” ukar Priyanto kepada Marketeers TV.

Bagi Priyanto, seorang pemimpin harus mampu menentukan sektor mana yang menjadi prioritas atau unggulan. Ia bersyukur karena Presiden Joko Widodo menempatkan pariwisata sebagai sektor unggulan.

“Kita sudah menetapkan target yang cukup menantang. Pada tahun 2019, kita ingin mendatangkan 20 juta wisatawan mancanegara atau wisman,” katanya.

Untuk mencapai target tersebut, sambung Priyanto, pemerintah harus memiliki strategi yang tepat. Strategi ini mencakup corporate level, business level, dan functional level. Dalam konteks ini, ada tiga portofilio utama yang dikedepankan, yakni Bali, Jakarta, dan Riau. Tapi, masih perlu mendongkrak potensi yang ada. Sebab itu, pemerintah menetapkan sepuluh “Bali Baru” sebagai prioritas.

Sementara, negara yang saat ini menyumbang wisman terbanyak untuk Indonesia adalah China. Disusul dengan Malaysia, Singapura, Australia, dan India.

Bagaimana implementasi strategi marketing yang diterapkan oleh pemerintah dalam mencapai target tersebut? Temukan jawabannya dalam 15 Minutes With Marketeers besutan Marketeers TV yang videonya juga bisa Anda akses di kanal Marketeers TV di YouTube.

    Related