U.S. News telah merilis 2018 Best Countries ranking bulan lalu. Survei yang dilakukan kepada lebih dari 21.000 orang dari 80 negara ini telah mengukur 65 atribut berbeda guna mengetahui kualitas masing-masing negara dari berbagai aspek. Secara lebih spesifik, mereka pun mengukur posisi negara-negara dengan peluang investasi yang baik di tahun ini. Di mana saja negara tersebut?
Ada berbagai atribut dari 65 atribut yang digunakan U.S. News untuk menemukan negara dengan prospek investasi terbaik, yakni entrepreneurship, economic stability, favorable tax environment, innovation, skilled labor, technological expertise, dynamism, dan corruption. Menggandeng 6.000 partisipan yang merupakan para decision makers di dunia bisnis global, U.S. News menemukan deretan negara yang potensial sebagai berikut:
1. Filipina
Dengan total populasi mencapai 103,3 juta penduduk, Filipina meraih total GDP $304,9 miliar pada 2016, dengan persentase pertumbuhan GDP 6,9%. Potensi pertumbuhan ekonomi yang besar menjadikan Filipina sebagai salah satu negara dengan prospek investasi yang baik.
2.Indonesia
Tak heran jika Indonesia berada di antara 20 negara dengan prospek investasi terbaik. Pasalnya, Indonesia kini tumbuh pesat seiring dengan kedatangan para investor asing yang merilik perusahaan di Indonesia, terutama startup. Dengan total populasi mencapai 261,1 juta, dan persentase pertumbuhan GDP sebesar 5% atau setara dengan $932,3 miliar pada 2016, Indonesia berpotensi menjadi market yang besar.
3. Polandia
Polandia merupakan negara dengan penghasilan terbesar keenam di Uni Eropa. Dengan total GDP $469,5 miliar (naik 2,9%) pada 2016, negara berpopulasi 37,9 juta penduduk ini sangat potensial untuk berinvestasi. Tidak hanya itu, Polandia pun telah dikenal sebagai negara dengan pertumbuhan yang cepat dibandingkan negara Eropa lain.
4. Malaysia
Sebagai salah satu negara berpenduduk muslim terbesar di dunia, Malaysia menjadi pasar potensial seiring dengan perkembangan moslem market. Dengan total popuasi mencapai 31,2 juta penduduk, Malaysia berhasil meningkatkan pertumbuhan GDP sebesar 4,2% atau setara dengan total GDP $296,4 miliar pada 2016.
5. Singapura
Meski tidak memiliki wilayah yang luas dibandingkan dengan negara South-East Asia pada umumnya, Singapura memiliki posisi strategis di jantung Asia. Dengan populasi 5,6 juta penduduk, Singapura mengalami pertumbuhan GDP sebesar 2% atau mencapai total GDP $297.0 miliar pada 2016. Pemerintah Singapura telah berhasil membangun perekonomian dan sistem pendidikan yang kuat, membuat negeri Singa ini ideal sebagai ladang investasi bisnis.
6. Australia
Australia berhasil masuk ke dalam Global Top Five on the Index of Economic Freedom sebagai negara dengan pemerintahan yang efektif mendukung multinasional dengan aman, dan melindungi business environment. Tidak hanya itu, Negeri Kangguru ini memiliki sistem regulasi yang transparan, dan stabilitas politik yang baik. Dengan 24,1 juta populasi penduduk, Australia pada 2016 berhasil meraih total GDP $1,2 triliun (naik 2,8%). Kini, Australia telah menarik lebih dari 22 ribu perusahaan asing untuk berinvestasi.
7. Spanyol
Negara dengan populasi penduduk mencapai 46,4 juta ini merupakan yang terus membuka diri untuk melakukan improvement projection. Hal ini dapat diartikan, Spanyol akan terus berupaya untuk memberikan akses dan harga berinvestasi yang lebih baik. Tidak hanya itu, secara internasional, negara yang meraih total GDP $1,2 triliun (naik 3,3%) pada 2016 ini menempati posisi strategis untuk memulai bisnis internasional.
8. Thailand
Pemerintah Thailand sangat terbuka bagi investasi. Mereka telah memiliki skema insentif pajak yang diberikan kepada para investor. Dengan 68,9 juta penduduk, dan pertumbuhan GDP mencapai 3,2% pada 2016 atau setara dengan $406,6 miliar, Thailand menjadi negara yang potensial untuk berinvestasi.
9. India
India tengah berkembang begitu cepat. Di tahun 2016, pertumbuhan GDP India mencapai 7,1% menjadi $2.3 triliun. Sebagai salah satu negara dengan jumlah penduduk terbesar di dunia, yakni 1,3 miliar penduduk, India menjadi pasar yang potensial bagi para investor.
10. Oman
Ada begitu banyak proyek investasi besar yang dibuka bagi para investor dalam agenda ekonomi Oman. Memiliki reputasi yang baik di bidang kebijakan investasi dan keuangan, Oman menjadi negara yang memiliki potensi baik untuk menjalankan proyek investasi. Meski pada 2016 pertumbuhan GDP mereka tak positif (masih $66,3 miliar) dari 4,4 juta penduduk, pemerintah Oman nampak akan mempermulus jalan para investor yang ingin bergabung di sini.
11. Republik Ceko
Republik Ceko memiliki total populasi mencapai 10,6 juta penduduk dengan total GDP $192,9 miliar (tumbuh 2,6%) pada 2016. Negara ini memiliki tax flat, menjadikan Republik Ceko potensial sebagai tempat berinvestasi.
12. Finlandia
Finlandia menjadi gerbang koneksi antara Eropa dan Asia. Pemerintah Finlandia sendiri telah meng-highlight poin yang mereka perkuat untuk menarik investor menanamkan investasi mereka di sini, antara lain infrastruktur yang reliable, tenaga kerja yang kompetitif, maupun environment business yang mendukung. Didukung dengan total populasi mencapai 5,5 juta penduduk dan total GDP $236,8 miliar pada 2016 memperkuat posisi Finlandia sebagai negara potensial untuk berinvestasi.
13. Uruguay
Uruguay memiliki total GDP mencapai $52,4 miliar dengan pertumbuhan 1,5% pada 2016. Negara dengan populasi penduduk mencapai 3,4 juta ini memiliki pemerintahan demokrasi yang kuat dan mendorong mereka memiliki potensi besar dalam hal investasi.
14. Turki
Turki memiliki lingkungan yang ramah bisnis didukung dengan total populasi mencapai 79,5 juta penduduk, dan total GDP $857,7 miliar (meningkat 3,2%) pada 2016 menjadikan negara ini potensial bagi para investor. Tidak hanya itu, layanan broadband yang terus meluas di Turki mendukung ekosistem bisnis di negara ini.
15. Irlandia
Irlandia menjadi rumah bagi perusahaan kelas dunia, seperti Intel, Citi, Twitter, ataupun Fujitsu. Dengan populasi mencapai 4,8 juta penduduk, Irlandia pada 2016 berhasil mencetak pertumbuhan GDP sebesar 5,1%. total GDP Irlandia pun mencapai $294,1 miliar. Negara yang kini tengah berupaya memposisikan diri sebagai world leader di bidang Internet of Things (IoT), Big Data, ICT Skills, Energy Efficiency, Health Innovation, dan Cloud Computing memiliki potensi yang baik untuk berinvestasi.
16. Belanda
Negara ini memiliki populasi 17.0 juta penduduk dengan total GDP mencapai $770,8 miliar (naik 2.2%) pada 2016. Memiliki The Netherlands Foreign Investment Agency yang menyediakan berbagai kebutuhan investor secara free menjadikan negara ini sasaran investasi yang menjanjikan.
17. Inggris (United Kingdom)
Inggris merupakan negara dengan proses registrasi yang mudah untuk menjalankan bisnis. World Bank Study merilis, hanya dibutuhkan waktu 13 hari untuk memulai membangun bisnis di Inggris. The World Bank meranking, Inggris menjadi negara pertama di Eropa dan ke enam di dunia untuk mengoperasikan bisnis. Terkait GDP, Inggris meraih pertumbuhan sebesar 1,8% dengan total GDP $2,6 triliun dari 65,6 juta populasi penduduk.
18. Brazil
Meski pada 2016 pertumbuhan GDP Brazil -3.6% atau bernilai total $1,8 triliun, Brazil masuk ke dalam enam besar negara dengan perekonomian terbesar bersama dengan Inggris, Prancis, dan Italia. Populasi Brazil pun cukup besar, mencapai 207,7 juta penduduk.
19. Perancis
Perancis memiliki market yang besar dengan lebih dari 65 juta consumers. Negara berpopulasi 66,9 juta ini menjadi negara nomor dua terbesar di Eropa, dan nomor enam di dunia dalam hal ekonomi. Di 2016, Perancis berhasil meraih pertumbuhan GDP sebesar 1,2% menjadi $2,5 triliun.
20. Chili
Ada berbagai kebijakan dari pemerintah Chili yang dapat mempermulus langkah bisnis investor mereka. free trade agreements merupakan salah satu benefit yang diperoleh para investor. Keputusan Chili untuk bergabung dalam berbagai economic association agreements seperti dengan European Union (EU) dan Japan kian menambah poin plus bagi para investor. Tahun 2016 lalu, Chili berhasil meraih pertumbuhan GDP sebesai 1,6% dengan total GDP mencapai $247 miliar. Populasi di Chili sendiri berkisar 17,9 juta penduduk.
Editor: Eko Adiwaluyo