Saat Wirausaha Dihadapkan Dengan Masalah Karyawan Resign

marketeers article
74862995 female executive explaining new business strategy to colleagues in conference room. business team meeting in office board room.

Saat ini, banyak generasi muda yang enggan untuk berkerja dengan orang lain atau bosan dengan perkerjaan ala korporasi memutuskan untuk menjadi wirausaha. Memang, menjadi wirausaha sudah menjadi gaya hidup bagi sebagian kalangan. Daripada berkerja untuk orang lain, banyak yang memutuskan untuk membangun bisnisnya sendiri. Beberapa wirausaha muda berhasil sukses dengan bisnis mereka masing-masing. Namun, menjadi wirausaha bukan perkara mudah.

“Menjadi wirausaha adalah sebuah risiko,” ujar Hermawan Kartajaya, Founder dan Chairman MarkPlus, Inc. di Jakarta, Selasa (30/1/2018).

Di hadapan peserta Entrepreneurs Organization (EO) Accelerator, Hermawan mengingat masa-masa ketika ia masih berkerja dengan orang lain. Sebelum membangun MarkPlus, Inc. pada tahun 1990 di Surabaya, ia telah berkerja sebagai guru dan profesional. Minatnya yang besar akan dunia marketing semakin memperkuat tekadnya untuk membangun perusahaannya sendiri.

Baginya, baik bagi wirausaha atau profesional, yang terpenting dalam marketing adalah memahami positioning, differentiation, dan branding. Bila tidak memahami tiga hal ini akan sulit bagi sebuah brand atau wirausaha untuk mengembangkan bisnisnya.

“Kalau tidak memiliiki differensiasi akan mati. Kita harus memiliki target market yang jelas,” singkatnya.

Salah satu permasalahan bagi wirausaha selain modal adalah sumber daya manusia. Tidak banyak orang yang rela untuk berkerja bagi perusahaan yang baru merintis. Namun, bagi Hermawan ketika sebuah perusahaan baru saja berdiri, ia menyarankan untuk memperkerjakan banyak orang dan melatihnya untuk bisa mengikuti ritme dari pemilik perusahaan.

“Kalau perusahaan sudah besar akan menjadi repot karena sudah memiliki sistem. Sistem itu yang merusak semangat wirausaha, ketika perusahaan sudah besar akan kehilangan semangat wirausaha,” jelas Hermawan.

Banyaknya fenomena karyawan yang pergi meninggalkan perusahan dan membangun bisnis sendiri menjadi persoalan tersendiri di kalangan wirausaha. Di satu sisi, kepergian mereka bisa meninggalkan lubang yang besar, atau bahkan menjadi kompetitor. Namun, bagi Hermawan, seorang wirausaha harus bisa mengidentifikasi apakah karyawan tersebut adalah sosok profesional atau wirausaha. Bila ia seorang profesional, Hermawan menyarankan untuk memberikannya tantangan agar ia bisa membuktikan dirinya.

“Sementara, kalau karakter karyawan itu adalah wirausaha, biarkan dia membangun bisnisnya. Dan, siapkan mereka untuk menjadi mitra kita di masa yang akan datang,” pungkasnya.

Editor: Sigit Kurniawan

 

    Related