Dirut Pegadaian: Banyak Orang Malu-Malu Datang ke Pegadaian

marketeers article
51171618 swiss vreneli gold coins with gold ingot on wooden background

Di hadapan mahasiswa Universitas Brawijaya, Direkur Utama PT Pegadaian Sunarno, memberikan pemahaman terkait bisnis Pegadaian di era modern saat ini. Kunjungannya ke Universitas Brawijaya juga sejalan dengan upaya PT Pegadaian dalam hal meningkatkan produk literasi keuangan kepada anak muda.

“Literasi produk keuangan dari pegadaian kepada mahasiswa menjadi prioritas untuk menyiapkan generasi muda yang selalu siap bertransformasi terhadap perubahan khususnya kemajuan teknologi digital di industri keuangan,” papar Sunarso.

Sunarso menyampaikan bahwa usia Pegadaian yang saat ini telah melewati 117 tahun, tetapi terus melakukan transformasi agar produk dan pelayanan Pegadaian semakin mudah diakses oleh masyarakat khususnya generasi muda.

“Di usia 117 ini, Pegadaian semakin muda. Saat ini, Pegadaian juga merupakan tempat yang membanggakan untuk bekerja,” ujar Sunarso.

Saat ini, Pegadaian terus melakukan transformasi digital dalam proses bisnisnya. Salah satunya dengan meluncurkan aplikasi Pegadaian Digital dan memperluas jangkauan dan konsep The Gade Coffee & Gold. “The Gade Coffee & Gold merupakan bentuk branding pegadaian,” ujar Sunarso.

Dengan aplikasi digital dan konsep The Gade Coffee & Gold ini generasi muda dapat memperoleh informasi tentang produk dan layanan Pegadaian. Ada banyak masyarakat yang masih malu-malu datang di outlet Pegadaian. Untuk itu, Pegadaian membangun The Gade Coffee and Gold yang berdampingan dengan cabang Pegadaian sehingga masyarakat dapat melakukan transaksi.

“Kami menargetkan pada tahun 2018 nasabah Pegadaian naik 2,5 juta orang. Jika tahun 2017 kami melayani sebanyak 9,5 juta, maka tahun 2018 meningkat menjadi 11,5 juta orang,” pungkasnya.

Editor: Sigit Kurniawan

Related