Dongkrak Pariwisata, Dongkrak Konektivitas Udara

marketeers article
31464733 airplane at an airport at sunrise

Kementerian Pariwisata telah menentukan program prioritas yang akan dilaksanakan pada 2017. Satu dari tiga program prioritas tersebut adalah pembangunan konektivitas udara. Program ini menjadi strategis mengingat 75% kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia menggunakan moda transportasi udara. Sebab itu, tersedianya jumlah kursi pesawat yang cukup menjadi kunci untuk mencapai target tahun 2017 hingga 2019 mendatang.

Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan ketersediaan kapasitas seat sebanyak 19,5 juta oleh perusahaan maskapai penerbangan (airlines) Indonesia dan asing saat ini hanya cukup untuk menenuhi target kunjungan 12 juta wisman pada tahun 2016. Sedangkan untuk mencapai target 15 juta wisman tahun 2017, membutuhkan tambahan 4 juta seat.

Untuk target 18 juta wisman tahun 2018 membutuhkan tambahan 3,5 juta seat atau menjadi 7,5 juta seat. Sedangkan untuk mendukung target 20 juta wisman pada 2019 perlu tambahan 3 juta seat atau menjadi 10,5 juta seat pesawat.

Sementara itu, untuk memenuhi tambahan 4 juta seat dalam mendukung target 15 juta wisman pada 2017, Kemenpar melakukan strategi 3 A (Airlines–Airport & Air Navigation—Authorities) yang diawali dengan melakukan nota kesepahaman (MoU) kerjasama dengan perusahaan penerbangan Indonesia dan asing, yaitu PT Angkasa Pura I & II dan AirNav Indonesia dalam upaya menambah direct flight (penerbangan langsung) berjadwal melalui pembukaan rute baru, extra flight,  maupun flight baru dari pasar potensial serta pemberian incentive airport charge dan pengalokasian prioritas slot di sejumlah bandara internasional di Indonesia, serta promosi bersama dalam mewujudkan partnership action program untuk mendukung target pariwisata 2019.

Salah satu negara yang menjadi pundi-pundi kedatangan wisman adalah Tiongkok. Beberapa maskapai Indonesia mulai dan telah mengelola keberadaan turis asal Tiongkok dengan apik. Sriwijaya Air Group salah satu maskapai nasional yang mengelola pasar turis Tiongkok.

Pada tahun 2015 saja, Sriwijaya Air berhasil mengangkut sekitar 600.000 wisatawan asing asal Tiongkok untuk berwisata di Indonesia. Tahun ini, Sriwijaya Air memasang target untuk mengangkut satu juta wisatawan Tiongkok berwisata di Indonesia. Bahkan, Chandra Lie selaku President & CEO Sriwijaya Air Group memprediksi angka itu bisa bertambah menjadi 1,1 hingga 1,2 juta wisatawan.

“Pasar Tiongkok itu besar dan tebal, baru 10% yang masuk ke Indonesia. Apa yang kami lakukan merupakan langkah untuk mendorong sektor turisme. Karena sektor turisme banyak membantu roda perekonomian di wilayah sekitarnya,” terang Chandra.

Related