Dongkrak Wisata, Gorontalo Rilis Kalender Event

marketeers article

Kementerian Pariwisata mendukung komitmen Provinsi Gorontalo menggelar Calender of Event sepanjang tahun 2018, untuk meningkatkan kunjungan wisatawan. Posisi Gorontalo yang dekat dengan Sulawesi Utara (Sulut) menjadi keuntungan bagi provinsi ini dalam menjaring wisatawan mancanegara (wisman).

Gorontalo tahun lalu baru dapat menarik 8 ribu wisman, sedangkan Sulut sudah mencapai sekitar 24 ribu wisman, atau tiga kali lipatnya, kedepan akan dapat menarik lebih banyak, khususnya dari China yang tahun lalu memberikan kontribusi 1,9 juta wisman atau pertumbuhan (sustain growth) sebesar 42,2% , menempati posisi teratas di antara Top 5 wisman; yaitu China, Eropa, Australia, Singapura, dan India.

“Provinsi Gorontalo harus bisa menempatkan sebagai secondary destination untuk menarik wisman dari China. Dengan cara ini kunjungan wisman ke Gorontalo akan meningkat tajam,” kata Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya ketika me-launching Calender of Event (CoE) Pesona Pariwisata Gorontalo 2018, Rabu (25/4/2018).

Menpar Arief Yahya mengatakan, Gorontalo bisa mengambil contoh yang dilakukan oleh destinasi Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) yang menempatkan sebagai secondary destination terhadap Bali, sehingga kunjungan wisman ke Lombok melonjak tajam mencapai 1 juta wisman, dan Lombok kini berkembang sebagai destinasi ‘Halal Tourism’ kelas dunia.

Menurut Menpar, positioning Gorontalo sangat kuat untuk menarik wisman dari China yang sangat menyukati obyek wisata alam, pantai dan wisata kuliner dan ini dimiliki Gorontalo. Sebagai bagian dari unsur 3A (Atraksi, Amenitas, dan Aksesibilatas),  untuk meningkatkan kunjungan wisatawan.

“Terus terang, 17 event yang dimiliki Gorontalo sangat sedikit,” kata  Arief Yahya seraya membandingkan Kabupaten Banyuwangi punya 77 event dan Kota Solo 58 event, sehingga setiap minggu selalu ada event untuk menarik wisatawan.

Selain itu berkaitan dengan amenitas dan aksesibilitas terhadap destinasi wisata di Gorontalo merupakan gugusan pulau-pulau, Menpar Arief Yahya menawarkan agar dikembangkan pariwisata menggunakan nomadic tourism.

“Nomadic tourism sebagai solusi dalam mengatasi keterbatasan unsur amenitas yang sifatnya bisa dipindah-pindah dan bentuknya bermacam-macam, yaitu glamp camp, home pod, dan caravan, sedangkan sebagai aksesibilitasnya adalah sea plane, dengan mudah membawa wisatawan dari pulau ke pulau.” kata Arief Yahya.

Gubernur H. Rusli Habibie mengatakan, Provinsi Golontalo berusaha mengembangkan sektor pariwisata dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, ”Dalam mengembangkan sektor pariwisata kami masih mengalami kendala infrastruktur,” kata  Rusli Habibie.

Provinsi Gorontalo mempunyai 17 event unggulan 2 event di antaranya; Gorontalo Karnaval Karawo dan Festival Pesona Danau Limboto masuk dalam 100 CoE Nasional dan mendapat dukungan Kemenpar.

Sebanyak 17 event unggulan Gorontalo yang digelar tahun ini antara lain; Festival Pesona Bahari Pohon Cinta di Pantai Pohon Cinta pada 2 – 6 Mei 2018; Festival Kirab Nusantara (Gorontalo, 5 Mei 2018); Festival Bedug Takbiran (Gorontalo, 7 Juni 2018); Festival Tumbilothe (Gorontalo, 10 Juni 2018); Gebyar Ketupat (Gorontalo, 23 Juni 2018); Lomba Karapan Sapi, Kuda Gerobak dan Pacuan Kuda (Lapangan Golf Yosonegoro, 23 Juni 2018); Festival Pesona Otanaha (Lapangan Taruna Remaja dan Benteng Otanaha, 4-7 Juli 2018); Festival Jaton (Kota Gorontalo, 4 Juli 2018).

Selain itu Pinogu Adventure di  Hutan TNBNW pada 12 – 15 Juli 2018, Festival Pesona Pulau Saronde (Kab. Gorontalo Utara, 15 – 17 Juli 2018); Gorontalo Karawo Run (Lapangan Taruna,  23 September 2018); Festival Pesona Danau Limboto (tepian Danau Limboto pada 21 – 23 September 2018); Bone Bolango Explore (13 Oktober 2018); Festival Pesona Boalemo (Pantai Bolihutuo, 25 – 28 Oktober 2018); Pemilihan Nou dan Uti Tingkat Provinsi Gorontalo (14 – 16 November 2018); Gorontalo Karnaval Karawo (Gorontalo, 20 – 25 November 2018); dan Festival Boliyohuto (Pendopo Sidodadi dan Pendopo Bandung Rejo, 31 Desember 2018).

    Related