Dua Langkah Kominfo Tangkis Konten Negatif di Internet

marketeers article
91014884 man on the coast using his smartphone to read fake news. all screen graphics are made up.

Berdasarkan survey APJII tahun 2016, ada 768 ribu anak Indonesia usia 10-14 tahun telah mengakses internet. Usia 15-19 tahun sebanyak 22,5 juta anak dan 20-24 tahun sebanyak 22,3 juta. Padahal saat ini penyebaran konten negatif di internet dirasakan amat masif. Berdasarkan data yang ada, sebanyak 800 ribu konten negatif atau bohong (hoax) setiap tahunnya menyebar di Indonesia.

Saat ini Kementerian Komunikasi dan Informatika sedang berupaya untuk meminimalisir peredaran konten negatif di internet. Menurut Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Kominfo Rosarita Niken Widiastuti menjelaskan, ada dua upaya pendekatan memberantas konten negatif di internet. Pendekatan pertama, melalui sosial dan budaya dengan menyadarkan masyarakat mengenai bahayanya konten negatif.

“Pendekatan kedua dengan cara memblokir, menutup, dan menghapus konten yang tidak sesuai dengan norma luhur Indonesia,” tutur Niken.

Niken mengungkapkan, Kementerian Kominfo hingga saat ini terus mengampanyekan pentingnya literasi media kepada masyarakat untuk memberantas penyalahgunaan gadget dengan mengakses konten negatif.

Bentuk realisasinya antara lain, dibuatnya situs web indonesiabaik.id serta diselenggarakannya berbagai ajang kompetisi melalui aplikasi yang dikelola Kemenkominfo. Niken berharap, upaya yang dilakukan tersebut mampu mengalihkan generasi muda Indonesia dari pengaruh konten negatif.

Rata-rata pemakaian gawai di kalangan anak-anak adalah sebelas jam dan sebagian besar hanya tahan tujuh menit untuk tidak menggunakannya.

Editor: Sigit Kurniawan

Related