Dukung Upaya Melawan Hoaks, Google.org Hibahkan Dana ke Mafindo

marketeers article

Kabar bohong atau hoaks menjadi permasalahan besar di era yang post-truth atau paska kebenaran seperti sekarang ini. Di Indonesia, penyebaran hoaks ini terbilang masif di masa-masa pemilu presiden yang lalu. Mengingat dampaknya yang berbahaya, banyak kalangan ramai-ramai melakukan perlawanan terhadap hoaks tersebut. Salah satunya dilakukan oleh komunitas Masyarakat Antifitnah Indonesia (Mafindo).

Dalam rangka mendukung Mafindo, Google.org mengumumkan pemberian hibah sebesar US$ 189.000 kepada Mafindo di Jakarta, Rabu (7/8/2019). Didukung oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika, hibah ini akan digunakan untuk mengembangkan dan meluncurkan program literasi media yang komprehensif untuk membantu masyarakat lokal di Indonesia dalam mengenali disinformasi yang tersebar luas di internet.

Hibah ini, yang merupakan bagian dari kampanye literasi media global Google News Initiative senilai USD10 juta yang didanai oleh Google.org, akan digunakan untuk mendanai berbagai workshop yang akan diadakan di 16 kota di Indonesia.

Mafindo akan memimpin program khusus ini untuk membantu masyarakat lokal mengenali disinformasi yang tersebar secara online dan di berbagai grup chatting, sambil mengajarkan cara mendeteksi teknik dan trik yang umum dipakai untuk membohongi masyarakat agar percaya pada berita tertentu. Sepuluh video edukasi singkat yang bisa disebarkan kepada kalangan non-jurnalis, terutama kepada kalangan pelajar, juga akan dibuat.

“Kami bangga bekerja sama dengan Mafindo untuk membantu meningkatkan literasi media di masyarakat Indonesia,” ucap Ryan Rahardjo, Public Policy dan Government Affairs Manager, Google Indonesia. “Kami juga telah mendukung sejumlah inisiatif jurnalisme lainnya untuk melawan hoaks seperti Cekfakta.com dan Trusted Media Summit, dan sekarang kami harap bisa semakin memberdayakan audiens yang bukan dari kalangan jurnalis.”

Google News Initiative telah mendukung sejumlah program dan kemitraan literasi media di seluruh dunia, dengan tujuan utama membantu kaum muda untuk bisa mengidentifikasi konten yang berkualitas di internet.

“Kami harap kami bisa membuat proses belajar literasi media jadi lebih menyenangkan dan mudah dimengerti,” ucap Septiaji Eko Nugroho, Ketua Presidium Mafindo. “Video ini nantinya bisa diakses oleh masyarakat luas, dan bisa digunakan untuk mengedukasi anggota keluarga, tetangga, grup pengajian, atau bahkan siswa di sekolah dan mahasiswa di perguruan tinggi.”

Saat ini, Google tengah meluncurkan program literasi media di seputar kawasan Asia Tenggara yang bekerja sama dengan agensi kreatif Love Frankie dan Journalism and Media Studies Centre di Hong Kong University (JMSC-HKU).

“Selama lima tahun terakhir, kami telah bekerja sama dengan berbagai stakeholder regional untuk mengembangkan action plan serta kurikulum literasi media,” ujar Masato Kajimoto, asisten dosen di JMSC-HKU. “Dalam proyek ini, JMSC berperan sebagai konsultan utama dalam bidang konten untuk membantu Mafindo memproduksi dan mengimplementasikan materi belajar-mengajar berbasis video.”

Workshop ini akan diadakan di berbagai sekolah dan kampus mulai bulan Agustus sampai November, dengan target jangkauan lebih dari 10.000 orang. Mafindo juga akan mewakili Indonesia di Google News Initiative Global Media Literacy Summit yang akan diadakan di London pada 5 September 2019.

 

Related