Durio, UKM Belitung yang Berhasil Tumbuh Mandiri

marketeers article

Sering dengan meningkatnya pamor pariwisata di Pulau Belitung, Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UKM) menjadi fokus Pemerintah Kabupaten Belitung. Apalagi, dengan potensi sumber daya baik manusia maupun alam sebagai bahan produksi yang mumpuni, menjadikan potensi UKM di Belitung begitu besar. Berbagai jenis produk UKM hidup di tanah Belitung, dari mulai kuliner hingga kriya.

Durio menjadi salah satu contoh UKM yang berhasil mandiri hingga memiliki brand dan galeri yang dikelola secara mandiri. Gelombang besar wisatawan ke Pulau Belitung memicu Lita Elisa, Pendiri UKM Durio untuk memproduksi oleh-oleh berupa camilan hasil olahan telur cumi. Pertama berdiri pada tahun 2000, Durio kini memiliki omzet hingga Rp 100 juta per bulan.

“Awalnya Durio hanya memiliki  satu produk olahan telur cumi. Seiring dengan banyaknya wisatawan yang datang ke Belitung dan ternyata menyukai oleh-oleh dari Durio, akhirnya kami terus menciptakan produk baru hingga sekarang punya 44 jenis produk. Salah satu yang terbaru adalah batik yang diproduksi sendiri,” ujar Lita

Kemajuan Durio tidak hanya menguntungkan bagi Lita, namun menimbulkan multiplier effect kepada masyarakat sekitar dan nelayan di Belitung. Lita berhasil merekrut 21 tenaga kerja produksi di Durio dan menyejahterakan nelayan kecil yang menjual hasil laut seperti cumi dan kepiting kepadanya untuk diolah sebagai buah tangan khas Belitung.

“Kami menerapkan good manufacturing practice sebagai keunggulan brand. Karena sudah mandiri, kami juga mengizinkan pengunjung untuk menyambangi dapur di belakang toko. Dengan good manufacturing practice, kami bisa menunjukkan kalau cara produksi Durio bersih dan terjamin kualitas bahan dan prosesnya,” tutup Lita.

Related