Dwi Sapta Berinvestasi Teknologi Agar Tak Gaptek

marketeers article

Berawal dari profesinya sebagai fotografer, Adji Watono selaku Presiden Direktur Dwi Sapta, dengan kerja kerasnya mampu membuktikan diri membangun advertising agency yang diberi nama Dwi Sapta. Bisnis ini pun telah berjalan selama 35 tahun.

Di tengah perjalanan, Adji melakukan transformasi bisnisnya menjadi Integrated Marketing Communication (IMC) Company. Bukan langkah yang main-main. Adji mengerahkan semua kekuatannya untuk membangun dan membesarkan Dwi Sapta IMC.

Adji mengakui industri periklanan sebagai industri yang dinamis. Artinya, agar bisa bersaing dengan kompetitor, perusahaannya harus mampu memahami apa yang diinginkan konsumen. Selain itu, pihaknya harus bisa mengetahui tren yang terjadi.

Menurut Adji, sekitar 95% orang di Indonesia masih menonton televisi. Sementara, konsumsi masyarakat terhadap radio, koran, dan majalah turun. “Nah, sekarang ini, eranya internet,” kata Adji.

Ia menambahkan, penggunaan internet meningkat dalam lima tahun terakhir. Data eMarketer menunjukkan dari 250 juta penduduk di Indonesia, ada sekitar 93,4 juta pengguna internet. Selain itu, Indonesia merupakan pengguna Facebook nomor satu di dunia.

Melihat potensi yang besar ini, suka tidak suka, Dwi Sapta mulai berinvestasi untuk hal tersebut. “Kami sedang mem-push ini. Dalam lima tahun ke depan, Dwi Sapta sudah masuk ke digital. Jadi, tahun 2020, kami tidak gaptek lagi,” ujar Adji.

Apalagi pengaruh digital sangat luar biasa. Digital ini customized, berbeda dengan TV. Melalui digital, pesan langsung dapat diterima oleh konsumen dan suatu brand bisa langsung meledak dalam satu detik saja. Sebab itu, digital menjadi ranah yang tak bisa dipandang sebelah mata oleh Dwi Sapta.

Editor: Sigit Kurniawan

Related