E-Learning Semakin Diminati, Seperti Apa Potensi Indonesia?

marketeers article
13613199 computer keyboard e-learning concept

Proses pendidikan dan belajar secara online semakin digemari oleh masyarakat. Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki tren positif terkait kebutuhan akan pendidikan online (e-learning). Menurut data Docebo.com, total market e-learning ada US$ 51,5 miliar pada tahun 2016 dengan angka pertumbuhan rata-rata per tahun 7,9% di seluruh dunia.

Benua Asia memiliki total market mencapai US$ 7,1 miliar dengan angka pertumbuhan per tahun 17,3%. Bahkan, Indonesia menjadi salah satu negara yang mencatatkan total pertumbuhan market e-learning rata-rata sebesar 25% melebihi rata-rata di Asia dan seluruh dunia setiap tahunnya.

Ada beragam penyebab Asia menjadi pasar yang besar bagi sektor e-learning. Di antaranya meliputi tingkat literacy development, demand of contents, adoption of technology, highest growth rate, integration with talent management dan strong government initiatives.

Adapun Indonesia memiliki peluang yang menjanjikan pada tahun 2017 karena diproyeksi mengalami peningkatan e-learning market sejumlah US$ 12,2 miliar. Indonesia juga diproyeksikan menjadi Top 5 Buyers of mobile learning products and services di seluruh dunia bersama China, Amerika Serikat, India, dan Brazil.

Hal ini mendasari Squline, sebuah platform belajar bahasa secara online, untuk mengembangkan bisnis dan menjawab potensi yang digadang-gadang selama ini. Menurut Tomy Yunus selaku CEO Squiline tren belajar bahasa asing sudah ada sejak lama di Indonesia. Namun, ia melihat tidak banyak yang bisa memberikan solusi dari permasalahan yang terjadi ketika orang ingin belajar, terutama masalah waktu.

“Kami melakukan riset bahwa sebagian besar siswa-siswi yang belajar bahasa asing memiliki problem jadwal belajar yang kurang fleksibel, terutama untuk para profesional muda. Inilah yang mendorong kami meluncurkan jasa kursus belajar asing secara online, pertama di Indonesia,” terang Tomy.

Saat ini layanan dari Squline mencakup pelajaran bahasa Inggris, Mandarin, dan Jepang. Squline juga menyediakan kategori khusus untuk para konsumennya, mulai dari kategori anak-anak hingga pelanggan korporat.

Editor: Sigit Kurniawan

 

Related