Emina dan Peran Nano-Influencer dalam Kesuksesan Merek

marketeers article
Sumber: 123rf

Tren bisnis kecantikan yang kian bertumbuh, membuat kompetisi antarmerek kian memanas. Merek-merek ini berlomba-lomba menarik perhatian konsumen dan membangun kehadiran yang kuat di media sosial. 

Salah satu strategi yang telah menjadi pusat perhatian dalam industri ini adalah penggunaan influencer. Dalam dunia pemasaran influencer, terdapat empat kelompok utama: mega-influencer, macro-influencer, micro-influencer dan nano-influencer

Mega-influencer memiliki jangkauan luas dengan jumlah pengikut yang besar, sedangkan macro-influencer memiliki jangkauan yang lebih spesifik namun masih cukup besar. 

Banyak merek yang menggunakan kedua jenis influencer ini dalam strategi pemasarannya. Mereka meyakini bahwa makin besar pengikut, kian tinggi dampaknya terhadap merek.

BACA JUGA: Redesain, Emina “Comeback” dengan Bright Stuff Series Terbaru

Padahal, dua jenis influencer lainnya, yakni micro dan nano-influencer juga tidak kalah penting. Walaupun memiliki jumlah pengikut yang relatif kecil, tetapi kedua jenis ini memiliki keterlibatan yang sangat tinggi dengan audiens mereka.

Emina, sebagai salah satu merek kecantikan, turut mengubah mitos efektivitas penggunaan influencer berdasarkan jumlah pengikut ini. Merek ini telah membuktikan bahwa bekerja sama dengan nano-influencer tidak hanya efektif, tetapi juga lebih autentik dan dapat membangun keterlibatan yang kuat dengan audiens. 

BACA JUGA: Komitmen Emina Dukung Pemuda Indonesia di Istanbul Youth Summit

Queena Zelina, Deputy Head of Emina Cosmetics menyampaikan Emina memanfaatkan nano-influencer untuk membangun kesadaran akan merek, dan mempertahankan hubungan jangka panjang. 

“Kami membangun hubungan personal dengan para influencer ini, bahkan membentuk komunitas Emina Girl Gang Ambassador yang terdiri dari para pengguna setia produk. Komunitas ini juga menjadi duta merek yang memengaruhi teman-teman mereka,” kata Queena.

Salah satu kunci keberhasilan strategi Emina adalah keaslian dan keterbukaan mereka. Merek ini tidak hanya fokus pada jumlah pengikut influencer, tetapi juga pada kesesuaian nilai-nilai merek dengan para influencer yang mereka pilih. 

“Pemilihan influencer tidak hanya didasarkan pada jumlah pengikut, tetapi juga pada kesesuaian audiens, nilai-nilai merek, dan tujuan kampanye,” ujar Queena.

Dengan strategi yang mengutamakan keaslian, keterbukaan, dan hubungan personal, Emina telah berhasil membuktikan bahwa ukuran atau jumlah pengikut bukanlah satu-satunya faktor yang menentukan kesuksesan strategi penggunaan influencer.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related