Empat Tingkatan Sponsorship di Klub Sepakbola Internasional

marketeers article

Sepak bola sudah lama dimonetisasi dan menjadi sebuah industri. Industri ini pun dipandang prospektif lantaran posisinya mampu menjadi bahasa untuk masyarakat dunia. Artinya, hampir tidak ada masyarakat di bumi ini yang tidak mengenal dan menyukai sepakbola. Mungkin hanya segelintir yang tidak setuju hal ini.

Besarnya massa yang menjadi penikmat sepak bola, kerap dijadikan lahan beriklan oleh para merek. Beriklan di sini pun ada tingkatan dengan benefit dan harga yang berbeda. Hal ini juga terjadi di Indonesia. Lalu seperti apa harga untuk sebuah sponsorship di klub sepakbola internasional?

Akhmad Nur Syamsu, Head of Brand Activation & Sport Activity PT Multistrada Arah Sarana Tbk (Multistrada) menyebutkan di klub sepak bola internasional pada umumnya ada empat tier sponsorship dengan value masing-masing.

Tier pertama diisi oleh sponsor di jersey (logo terletak di dada). Di sini, tidak jarang nama sponsor dijadikan nama stadion. Brand seperti Etihad Airways mensponsori klub sepak bola asal Inggris Manchester City dan menjadikan stadium mereka dengan nama Etihad Stadium, Fly Emirates dengan Arsenal (Emirates Stadium). Namun, tak semua seperti itu. Kapal Api meneken kontrak dengan Persebaya. Logo Kapal Api muncul di dada pemain Persebaya namun tidak menjadi nama stadion kandang Persebaya.

Pria yang akrab disapa Achu ini mengatakan, jenis kontrak di atas adalah tingkatan tertinggi. Nilainya pun tidak main-main. Lihat saja yang dilakukan oleh Manchester United (MU) dengan pabrikan mobil asal Amerika Chevrolet yang hingga kini menjadi benchmark bagi klub-klub di Eropa. MU dan Chevrolet sepakat di angka US$ 559 juta untuk kontrak selama tujuh tahun (2015-2021) seperti yang dikutip dari Forbes. Begitu juga yang terjadi antara klub asal London Chelsea bersama Yokohama Rubber dengan nilai US$ 57 juta per tahun.

Tier kedua diisi oleh sponsor sebagai official partner. Misalnya, Multistrada sebagai official tire PSG, OPPO sebagai official partner Barcelona untuk perangkat ponsel, FWD Life sebagai official insurance untuk Persib Bandung dan yang lainnya. “Pada kontrak ini, semua pemain, pelatih, dan manajemen Persib Bandung kami lindungi dengan asuransi FWD Life,” ujar Rudi Kamdani, Wakil Presiden Direktur PT FWD Life Indonesia (FWD Life).

Tier ketiga biasanya didedikasikan bagi kontrak dengan regional partner. Seperti yang terjadi pada Multistrada saat bersama MU. Multistrada menjadi regional partner MU di Indonesia. Dalam kontrak ini, biasanya Multistrada hanya boleh menggunakan berbagai benefit dari MU, seperti penggunaan logo MU hingga pemain hanya di wilayah Indonesia. Tidak boleh ada yang keluar dari Indonesia, bahkan merchandise. Intinya semua hanya berlaku di Indonesia.

Dan, tier keempat adalah tier terkecil. Setiap tier ini mempunyai nilai kontrak dan benefit tersendiri. Antar-tier di atas, rentang harga yang ditawarkan pun cukup jauh. Misalnya, sebagai Official Tire of PSG, Multistrada harus mengeluarkan investasi per tahun sekitar Rp 19 miliar. Sementara, untuk muncul di dada jersey PSG, nilai kontraknya bisa mencapai Rp 1,7 triliun. Bahkan, tak hanya itu, brand tersebut juga mendapatkan LED stadion (e-board), hak penggunaan logo, pemanfaatan pemain untuk foto atau video promosi, hingga brand tersebut dijadikan nama stadion.

 

Editor: Eko Adiwaluyo

Related