Enam Bulan Berdiri, Produk Kecantikan Base Langsung Dapat Pendanaan Awal

marketeers article

Base, perusahaan produk kecantikan dan wellness Direct-to-Consumer (DTC) terpersonalisasi mendapat pendanaan tahap awal (seed funding) dengan jumlah yang tidak disebutkan. Investasi tersebut dipimpin oleh East Ventures dan Skystar Capital.

Memang, kecantikan merupakan sektor yang selalu populer di segala zaman. Apalagi di era digital ini pertumbuhan dunia kecantikan makin pesat lantaran didukung oleh pertumbuhan komunitas kecantikan online. Selain itu, didukung pula meningkatnya tren wellness yang mendorong masyarakat untuk mempunyai kondisi kulit yang lebih baik.

Industri kecantikan Indonesia sendiri saat ini bisa mencapai angka US$3 miliar (sekitar Rp42 triliun) dengan kategori perawatan kulit tumbuh begitu positif hingga mencapai angka 9% pada tahun 2018, melebihi kategori lain seperti kosmetik. Namun, mayoritas pemain penting di pasar lokal masih merupakan brand global yang belum bisa memenuhi kebutuhan perawatan kulit wanita Indonesia yang beragam.

Perolehan pendanaan ini terbilang istimewa lantaran Base baru berusia enam bulan. Dana segar ini akan mendukung misi Base untuk mempercepat pertumbuhan konsumen mereka dan merekrut lebih banyak talenta.

Base dirintis oleh Yaumi Fauziah Sugiharta, mantan Head of Marketing Gojek yang kini merupakan Co-Founder dan CEO Base. Ia menjalankan blog perawatan kulit sejak tahun 2017 dan telah aktif menjalin hubungan dengan komunitas di bidang tersebut lewat akun media sosial miliknya. Saat itu, ia menerima banyak pertanyaan dari para wanita muda dari seluruh Indonesia tentang bagaimana cara memilih produk perawatan kulit yang tepat untuk kulit mereka, dan menyadari bahwa ada tantangan yang nyata di bisnis tersebut.

Yaumi membangun Base bersama Bersama Co-Founder Ratih Permata Sari yang menjadi Chief Product Officer Base. Ratih merupakan seorang ahli biokimia yang pernah menjadi Product Manager di DBS Singapura.

Setelah melakukan survei internal, Base menyebutkan bila 70% wanita Indonesia menjelaskan bagaimana mereka merasa bingung dengan banyaknya jenis produk perawatan kulit. Selain itu, mayoritas produk yang ada di pasar tidak secara spesifik dibuat untuk wanita di negara tropis seperti Indonesia, dan hanya bisa memenuhi standar-standar kecantikan tertentu seperti memutihkan kulit.

“Kami percaya bahwa setiap wanita harus mempunyai kebebasan dalam mendefinisikan arti kecantikan bagi mereka. Lalu, memiliki cara unik sendiri untuk mendapatkan kondisi kulit yang mereka inginkan,” katanya dalam siaran pers.

Ia menambahkan, Base lahir untuk menghilangkan kesulitan dalam memilih produk, dengan cara menyederhanakan proses penemuan produk dan mendapatkan produk terpersonalisasi dengan menggunakan teknologi. “Konsumen kami (biasa dikenal dengan nama Base Friends) bisa mendapat sebuah produk kecantikan dan wellness dengan formula berkualitas tinggi, vegan, dan terpersonalisasi, langsung dari situs Base,” jelas Yaumi tentang platform tersebut.

Base optimistis bisa memberikan warna baru di industri perawatan kulit di Indonesia. Merek ini menyasar konsumen Gen-Z dan Milenial. Mereka menawarkan transparansi, personalisasi, dan inklusivitas.

“Diperkuat dengan data, Base akan menganalisis bagaimana lingkungan dan gaya hidup bisa mempengaruhi kondisi kulit. Kami mempelajari hasil konsultasi kulit dari para konsumen kami, dan menyesuaikan produk-produk yang kami tawarkan untuk memenuhi kebutuhan mereka,” tambah Ratih.

Melisa Irene, Partner dari East Ventures mengatakan Base tengah membangun sebuah inovasi penting di industri kecantikan Indonesia, dengan memastikan produk-produk perawatan kulit agar tetap relevan dengan kebutuhan konsumen lokal. “Ini adalah kesempatan emas bagi Base untuk mengubah proses pencarian produk yang begitu rumit menjadi sederhana dan terpersonalisasi.”

Dibekali dengan pola pikir ke depan yang berbasis teknologi, Base begitu menonjol di kategori yang telah cukup padat ini. Dengan layanan yang sepenuhnya berbasis digital, seluruh produk Base dijual secara langsung lewat situs base.co.id.

Saat ini, Base bermitra dengan laboratorium penelitian dan pengembangan (R&D) di London dan Seoul untuk membantu dalam melakukan pengembangan produk dan memproduksinya secara lokal di Jakarta. “Dengan harga mulai dari Rp 98 ribu, kami ingin memastikan bahwa kami bisa memberikan produk berkualitas tinggi, tetapi tetap terjangkau,” pungkas Ratih.

    Related