Enam Fenomena Yang Mewarnai Kehidupan Generation Now

marketeers article

Tanpa mengenal generasi, teknologi memang telah mengubah segalanya. Baik Gen X, Y atau Z, mayoritas sudah terkoneksi dengan internet. Teknologi menjadi makanan sehari-hari, mulai dari bangun tidur, di kantor, kongkow, hingga pengantar tidur.

Lantas apa saja fenomena yang mewarnai Generation Now ini? MarkPlus, Inc. melihat ada enam hal yang hidup berdampingan dengan Generation Now. Pertama, WWW. Ini merupakan singkatan dari whatever, wherever, whenever. Teknologi membuat segalanya menjadi instan dan cepat. Mau apa pun, di mana pun, hingga kapan pun, bisa dihadirkan sekarang juga.

Kedua, FOMO atau fear of missing out. Saat ini, Generation Now sangat takut ketinggalan sesuatu. Mulai dari tren fesyen, restoran, ngopi, liburan, dan lainnya. Bahkan, ada beberapa yang menjadi ‘super kepo’ (knowing every particular objects) alias kepengen tahu. Mereka rela stalking kawan, sahabat, artis idamannya agar tidak ketinggalan apa yang sedang happening saat ini.

Ketiga, YOLO alias you only live once. Istilah ini dimunculkan oleh rapper asal Kanada, Drake. Untungnya, hal ini tidak menjalar ke semua generasi. Itu adalah prinsip bahwa hidup hanya sekali sehingga kita harus mencoba hal-hal baru. Sehingga, muncul istilah lebih baik menikmati hal yang seru ketimbang memiliki sesuatu yang keren. Ketimbang membeli mobil atau rumah, kenapa kita tidak berpelesir keliling dunia?

Keempat, Phygital. Ini merupakan gabungan dari physical dan digital. Ini merupakan aktivitas yang terjadi di kehidupan kita sehari-hari, namun kerap tidak kita sadari. Misalnya dalam sebuah konser, ada sebagian orang yang bukan menikmati serunya musik, melainkan sibuk membuat video. Padahal tujuan mereka menghadiri sebuah konser –seharusnya- untuk menikmati musik. Tapi going online dan menunjukkan eksistensi terkadang lebih penting ketimbang alunan musik sang idola.

Kelima, XAAS atau singkatan dari everything (x) as a service. Ini merupakan fenomena bahwa dunia tidak lagi harus memiliki aset untuk menjadi besar. Sebut saja Go-Jek dan AirBnB yang tidak memiliki mobil, motor atau hotel, namun bisa menjadi perusahaan transportasi dan jaringan hotel terbesar.

Keenam, B2ME atau business to me. Di sini, customization dan personalization menjadi hal yang krusial. Ketika bisa menghadirkan personalisasi, maka merek bakal bisa mencuri perhatian para konsumen di tengah serbuan brand.

Keenam fenomena ini hadir dan berdampingan dengan ketiga generasi yang ada, baik X, Y dan Z. Ada yang cepat, tanggap dan mudah terpengaruh, namun ada pula yang tidak bergeming dan memegang komitmen. Ada yang terpancing secara emosional, namun ada pula yang masih bisa berpikir secara rasional.

Artikel selengkapnya bisa  Anda dapatkan di
Majalah Marketeers edisi Mei 2018

Related