Indonesia International Halal Lifestyle Expo & Conference (INHALEC) pertama kali diselenggarakan tahun lalu. Untuk kedua kalinya, event yang sama akan diselenggarakan pada 19-21 Oktober 2017 nanti di Balai Kartini, Jakarta.
Selama ini halal memang tampak diperuntukan bagi pasar muslim saja. Padahal sebenarnya pasar produk dan jasa halal bisa dikonsumsi siapapun. Dengan adanya expo ini diharapkan para pebisnis bisa melihat potensi pasar halal di Indonesia bahkan bukan hanya secara lokal tapi juga global.
“Yang ada sekarang adalah Indonesia menjadi pasar. Seharusnya jadi produsen dan menghasilkan kepada ekonomi negara. Itu yang harus diubah. Jangan kalah dengan negara lain yang muslimnya minoritas, tapi peduli pada potensi pasar halal. Lihat Brazil sudah mengekspor daging ayam dengan proses produksi hulu ke hilirr yang halal. Mereka ekspor ke negara-negara muslim,” ujar Chairman Halal Lifestyle Center Sapta Nirwandar di Jakarta pada Selasa (10/10) 2017 selaku penyelenggara.
Bahkan menurutnya, Indonesia masih kalah dari Jepang, Korea, sampai Thailand soal produksi produk dan jasa halal. Selain itu INHALEC juga diadakan untuk mengisi kekosongan acara bertajuk halal yang masih sedikit bahkan tidak ada di Indonesia, sehingga bisa masuk kalender event halal internasional.
Di sana akan dipamerkan berbagai produk halal, konferensi untuk membahas tren dan kesempatan berbisnis halal secara internasional, yang disertai dengan penampilan beberapa musisi yang membawakan musik Islami, salah satunya Dwiki Dharmawan.
“Pada intinya misi kami adalah mengembangkan industri halal dan mempromosikan gaya hidup halal,” sambung Sapta. Sementara dalam konferensinya akan hadir beberapa pembicara global seperti CEO DinarStandard Rafiudin Shikoh.
Sementara untuk pembicara lokal akan hadir Ketua MUI KH Ma’ruf Amin, Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro, sampai Founder and Chairman MarkPlus, Inc. Hermawan Kartajaya serta Nurhayati Subakat dari Wardah.