Female Daily, Bertahan Setelah Dikritik

marketeers article

Peran perempuan tidak hanya sebatas dunia offline. Di dunia online pun mereka bisa berbagi dan memberi dampak positif bagi perempuan lain. Efek sosial itu tidak pernah terpikirkan ketika Hanifa Ambadar membuka komunitas online khusus perempuan. “Saya buat komunitas perempuan bernama Female Daily ini hanya karena hobi saja. Ternyata sangat berguna bagi orang lain terutama perempuan,” ujar Hanifa.

Forum Female Daily inilah tempat berkumpulnya para perempuan di Indonesia dan termasuk salah satu pionir sampai bertahan hingga saat ini. Padahal, Hanifa sendiri mengakui sekarang ini banyak sekali komunitas perempuan bertebaran. Demi memperkuat branding-nya, Female Daily fokus pada satu hal dari banyak tema yang biasa dibicarakan perempuan, yaitu beauty.

Ilham itu didapat ketika Hanifa ikut sebuah program pembekalan ke Silicon Valley di AS sana dan bertemu dengan banyak mentor. Female Daily ini dianggap terlalu banyak fokus pada banyak hal tanpa memiliki kekuatan brand spesifik. Akhirnya, beberapa kanal Female Daily dihilangkan demi fokus pada tema beauty. “Jadi, dari banyak kanal sekarang tinggal komunitasnya sendiri, media, dan forum diskusi. Kanal Mommies Daily dipertahankan karena traffic-nya masih tinggi,” sambung Hanifa.

Sekarang dengan fokus pada beauty, Female Daily bisa ekspansi ke kanal bisnis lain seperti review produk kecantikan. Sampai kini kanal tersebut telah dihiasi sekitar 15.000 produk. Selain itu Female Daily memiliki sekitar 260.000 anggota aktif dengan unique visitor sebanyak 2,3 juta per bulan.

Salah satu pencapaian terbaik datang tahun lalu ketika ada tiga investor mau menanamkan uangnya di Female Daily dengan status serie A senilai US$ 1 juta. “Ketiganya dari Ideasource, Convergent, dan Sinarmas. Akan kami gunakan untuk marketing, hire lebih banyak profesional, dan buat aplikasi. Jangka panjangnya kami ingin bekerjasama dengan salon dan spa yang di Indonesia jumlahnya sekitar 90.000. Jadi lewat Female Daily konsumen bisa booking spa serta salon dan dari situ akan ada skema bisnisnya,” tutup Hanifa.

 

Editor: Eko Adiwaluyo

    Related