Festival Jajanan Bango, Cara Unilever Pikat Lidah Pasar Indonesia

marketeers article

Festival Jajanan Bango (FJB) menjadi salah satu strategi pemasaran favorit bagi PT Unilever Indonesia Tbk. Geleran akbar tahunan ini kembali digelar (16-17 Maret 2019) dan menjadi wadah bagi para penjaja kuliner lintas generasi untuk mengenalkan kelezatan asli Indonesia kepada generasi terkini.

Mengambil lokasi di area parkir Squash, Gelora Bung Karno, Jakarta, FJB 2019 menghadirkan lebih dari 80 penjaja kuliner. Di antara deretan penjaja kuliner tersebut, Bango menyediakan area khusus bagi 10 penjaja kuliner lintas generasi yang memiliki dedikasi tinggi dalam mempersembahkan aneka kelezatan hidangan mereka dari generasi ke generasi.

Di antara serbuan kuliner asing atau yang serba instan ternyata para pecinta kuliner, terutama generasi muda, masih mencari sesuatu yang autentik karena memahami bahwa citarasa tinggi dari sebuah masakan memerlukan usaha yang lebih. Sayangnya, di tengah antusiasme ini, semakin banyak kekayaan kuliner asli Indonesia yang mulai langka, bahkan hampir punah,” ungkap Hernie RaharjaFoods Director PT Unilever Indonesia Tbk. di Jakarta, Kamis (21/02/2019).

Peluang ini kemudian diambil Bango. Urgensi ini menjadi landasan pemilihan tema “Kelezatan Asli, Lintas Generasi” yang diusung melalui FJB 2019.

“Jika keaslian rasa dan resepnya tidak terjaga, dan tidak ada orang atau penjaja kuliner yang terus membuatnya, regenerasi pelestarian kuliner Indonesia tentunya jadi mustahil dilakukan. Diharapkan dengan demikian usaha mereka akan lebih dikenal dan diapresiasi oleh puluhan ribu pecinta kuliner yang setiap tahunnya selalu memadati FJB,” ujar Hernie.

Salah satu penjaja kuliner lintas generasi yang hadir adalah Eko Setiyabudi, generasi kedua penerus usaha “Warung Sate dan Tongseng Pak H. Budi” sejak 1985.

“Meski saya telah bekerja di sebuah perusahaan swasta, saya masih memiliki tekad untuk meneruskan usaha ini lantaran teringat akan pesan bapak untuk tidak berhenti memberikan yang terbaik agar kelezatan asli dapat terus dinikmati oleh pelanggan warung kami hingga nanti,” ujar Eko.

“Semangat seperti yang dimiliki Pak Eko inilah yang ingin kami angkat di FJB 2019, sehingga dapat menginspirasi para penjaja kuliner lainnya maupun para pecinta kuliner untuk terus menjaga dan melestarikan kelezatan kuliner autentik Indonesia dari generasi ke generasi. Sampai jumpa di Gelora Bung Karno bulan Maret nanti,” tutup Hernie.

FJB 2019 memberikan kemudahan bagi para pengunjung agar dapat langsung masuk tanpa harus antri melalui pendaftaran online di website www.bango.co.id. Para pengunjung yang telah mendaftar akan mendapatkan QR code melalui e-mail yang nantinya dapat digunakan untuk memasuki area FJB 2019.

Editor: Sigit Kurniawan

Related