Fresh Graduate Bergaji Rp 8 Juta Juga Bisa Nyicil Rumah

marketeers article
Exterior of small American house with blue paint and red entrance door. Northwest, USA

Beberapa waktu viral postingan terkait gaji fresh graduate Rp 8 juta. Yang menjadi viral, pengunggah postingan tersebut merasa dirinya sebagai lulusan universitas ternama, berhak untuk digaji lebih dari itu meskipun ia seorang fresh graduate.

Namun, benarkah gaji segitu tidak cukup untuk hidup di Jakarta, terlebih untuk membeli sebuah properti. Menurut Head of Marketing Rumah.com, Ike Hamdan, gaji tersebut cukup untuk memulai menabung membeli properti. Menurutnya, saat ini adalah kondisi termudah untuk membelinya. Hal ini dikarenakan adanya berbagai kebijakan pemerintah yang memudahkan kepemilikan rumah sehingga menjadi lebih fleksibel.

“Ketika masih menjadi fresh graduate dan baru memulai bekerja, ada baiknya untuk mulai memikirkan untuk membeli rumah. Karena di masa muda, ketika masih lajang atau belum punya anak, beban keuangan belum terlalu besar. Berbeda halnya ketika sudah menikah apalagi jika punya anak, kebutuhan finansial akan semakin besar. Jika ditambah dengan biaya cicilan rumah, beban finansial itu akan semakin besar. Sehingga kebutuhan membeli rumah akhirnya dikorbankan dan mengandalkan tinggal bersama di rumah orang tua,” jelas Ike.

Survei Rumah.com Property Affordability Sentiment Index H1-2019, dimana generasi muda memiliki minat paling besar untuk membeli properti, sebesar 71% responden yang berusia 21-29 tahun, dimana kemungkinan besar mereka adalah para fresh graduate yang baru mulai bekerja. Sementara responden pada kelompok usia 30-39 tahun menempati posisi kedua dengan persentase sebesar 60%.

Menurut Ike, generasi Z dan milenial memang paling bersemangat membeli properti, namun mereka masih memiliki pengalaman dan informasi yang minim. Pengembang dapat memberikan bantuan informasi hingga pengurusan pengajuan KPR. Sesuaikan strategi pemasaran dengan karakter milenial yang dinamis, technology-minded, dan menyukai desain yang unik.

Editor: Sigit Kurniawan

Related