Gaet Komunitas Buat Pemasaran Danau Toba Makin Efektif

marketeers article
fishing traditional village at toba lake

Pesona Danau Toba dikenal sebagai destinasi wisata yang sudah lama memikat hati para wisatawan. Danau Toba pun terpilih sebagai 10 destinasi ‘Bali Baru’. Dengan terpilihnya Danau Toba, segala upaya akan dilakukan pemerintah untuk terus meningkatkan pariwisata yang berada di Sumatera Utara (Sumut) ini.

Watie Moerany, Asisten Deputi Strategi Pemasaran Pariwisata Nusantara Kementerian Pariwisata RI mengatakan, Danau Toba memiliki potensi yang luar biasa dalam hal budaya. Inilah yang harus digarap.

“Selain itu, yang harus diperhatikan adalah bagaimana daerah ini mengemas industri kreatif, seperti souvenir yang bisa menunjang pariwisata. Souvenir yang ditemu biasanya paling mentok Ulos. Padahal Ulos ini bisa dikreasikan menjadi berbagai macam produk,” kata Watie dalam acara MarkPlus Center bertajuk Diskusi Strategis Percepatan Pariwisata Danau Toba: Identifikasi Sejumlah Langkah Kritis Jangka Panjang di MarkPlus Campus, Jakarta, Jumat (21/10/2016).

Menyadari destinasi ini belum tergarap maksimal, sambung Watie, pihaknya menitiberatkan pada promosi. Penting bagi pemerintah untuk memastikan wisatawan yang datang ke Danau Toba tidak menyesal dan berkeinginan untuk kembali lagi.

“Tahun 2015, wisnus Sumut mencapai  9.9 juta jiwa. Tahun ini, kami menargetkan 10.050.000 wisnus dan saya optimistis target ini tercapai,” tambah Watie.

Watie mengatakan, pihaknya melakukan promosi dengan memperhatikan tiga hal, yakni branding, advertising, dan selling. Ia menyebut, branding mendapatkan porsi sebesar 20%, diikuti advertising sebesar 30%, dan selling sebesar 50%.

Branding mendapatkan porsi yang kecil dibanding yang lain karena Watie berpendapat branding Pesona Indonesia dan Wonderful Indonesia terlihat berhasil. Sementara advertising juga sudah berjalan baik di dalam dan luar negeri.

“Untuk itulah kami sangat mendorong penjualan. Yang bisa kami lakukan adalah bagaimana membuat paket pariwisata yang bekerja sama dengan penerbangan, hotel, hingga travel. Strategi ini sudah kami lakukan di sejumlah pameran-pameran travel,” kata Watie.

Untuk memperluas pemasaran pariwisata Danau Toba, sambung  Watie, pemerintah turut melibatkan komunitas anak muda. Anak muda ini digandeng sebagai sukarelawan yang membantu  menyebarkan ke masyarakat. Hal ini dinilai sangat efektif dan efisien bagi Watie.

“Tidak itu saja, kami pun menggandeng endorser yang memiliki banyak follower di media sosial, seperti Pevita Pearce,” tambahnya.

Meskipun sudah berpromosi, Watie menilai masih ada kelemahan yang menjadi perhatiannya ketika suatu daerah menggelar acara. Ia mengatakan, selama ini biasanya persiapan event diadakan selama satu hingga dua minggu. Padahal, waktu yang ideal adalah sebulan untuk turis domestik, sedangkan untuk turis mancanegara minimal dua bulan sebelumnya.

“Untuk pelaksanaan hari H sudah baik. Sayangnya, seperti pre-eventpost-event juga belum diperhatikan. Biasanya di post-event banyak kritik dan masukan. Sebenarnya inilah yang diperlukan,” pungkasnya.

 

Editor: Eko Adiwaluyo

Related