Garap Pasar Premium, Anker Siap Bersaing di Indonesia

marketeers article

Tren kebutuhan akan perangkat penyimpan daya untuk telepon pintar cenderung meningkat setiap tahun. Salah satu produsen asal Amerika Serikat Anker mulai meramaikan pasar industri penyimpanan daya di Indonesia tahun ini.

Dengan segmentasi yang berbeda dibanding kompetitornya, Anker menyasar target pasar premium dengan layanan ekslusif melalui pembukaan outlet-outlet khusus Anker dan jaringan ritel yang tersedia. Direktur Anker untuk wilayah Asia Pacific  Romeo Luo mengatakan pihaknya akan membuka sedikitnya 50 outlet di Indonesia pada tahun pertama ini dengan target awal di Jakarta dan menyusul kota-kota lainnya.

“Kami yakin produk ini akan menjadi salah satu produk yang memberikan rasa aman bagi pengguna smartphone di Indonesia khususnya merek-merek high end. Produk Anker sendiri sudah dapat dibeli di beberapa outlet retail. Ke depannya, kami juga membuka peluang bisnis bagi masyarakat Indonesia yang ingin menjadi pemilik outlet Anker,” kata Romeo dalam keterangan resmi yang diterima Marketeers, beberapa waktu lalu.

Teknologi yang digunakan dalam perangkat ini mempunyai sistem pembaca perangkat mobile dan memberikan daya yang sesuai dengan yang dibutuhkan sehingga aliran daya yang diberikan reatif lebih stabil. Selain itu, Anker juga menyediakan teknologi voltage bost yang memberikan kecepatan pengisian daya dalam perangkat mobile phone dengan cara mengenali keluaran daya sehingga dapat menghindari keluar masuknya daya yang tidak stabil.

“Perbandingan pengisian daya menggunakan produk Anker adalah 60% proses pengisian lebih cepat dalam waktu 35 menit dibanding produk lainnya,” klaim Romeo.

Paul Honda, Indonesia Regional Head Anker menambahkan pihaknya memberikan jaminan 18 bulan bagi konsumen untuk mencoba produk tersebut. Paul mengatakan, Anker memiliki sertifikasi, salah satunya dari Apple dan Qualcomm khusus untuk produk Anker pada Mifi dan produk QC.

“Kami berharap produk ini bisa menjadi produk unggulan untuk mobile charging solution bagi pengguna smartphone di Indonesia,” tutur Paul.

 

Editor: Eko Adiwaluyo

Related