Geliat LAZADA Garap Bisnis Supermarket di Asia Tenggara

marketeers article
Loblaws supermarket in Toronto, Ontario, Canada

Bisnis supermarket menjadi peluang pundi-pundi tambahan yang tengah dilirik LAZADA Group. Secara resmi, LAZADA mengumumkan langkah mereka untuk mempercepat bisnis supermarket di Asia Tenggara.

Dimulai dari Singapura, LAZADA membenarkan hal ini menjadi bagian dari rencana peningkatan pertumbuhan mereka untuk menjadi ekosistem ecommerce terbesar di kawasan tersebut.

Langkah awal LAZADA dimulai ketika mereka mengakuisisi gerai kebutuhan sehari-hari asal Singapura, Redmart pada tahun 2016. LAZADA kemudian memindahkan layanan Redmart ke platform resmi LAZADA.

“Hal ini memungkinkan pelanggan untuk membeli berbagai kebutuhan sehari-hari dan produk segar, maupun sejumlah kategori produk LAZADA lain hanya dalam satu platform,” tulis LAZADA dalam keterangan resmi, Jumat (08/02/2019). Langkah ini akan meningkatkan layanan kebutuhan sehari-hari dan supermarket yang ada di LAZADA hingga lebih dari 165.000 produk.

Beberapa langkah baru ini bertujuan untuk memenuhi besarnya kebutuhan akan berbelanja di supermarket seiring dengan banyaknya konsumen yang berbelanja kebutuhan sehari-hari di media daring.

Nilai pasar untuk bisnis kebutuhan sehari-hari di Asia Tenggara diperkirakan bernilai US$ 309 miliar pada tahun 2021, dan konsumen berbelanja daring sebanyak lebih dari dua kali dalam sebulan. Di Singapura, tujuh dari sepuluh orang yang berbelanja kebutuhan sehari-hari di media daring telah melakukannya di RedMart.

Strategi bisnis ini menandakan ambisi LAZADA untuk menggagas peluang besar dari kegiatan berbelanja kebutuhan sehari-hari di media daring.

“Kami ingin menggerakkan evolusi dalam kegiatan berbelanja kebutuhan sehari-hari di Asia Tenggara, dengan memadukan stok produk yang tak tertandingi dan jaringan logistik terbaik demi mengubah cara konsumen dalam memperoleh kebutuhan hariannya dan produk segar. Sebagian besar dari kita sangat sering berbelanja kebutuhan harian dan barang-barang rumah tangga lainnya. Ini menjadi peluang istimewa bagi Lazada agar bisa menjadi bagian dari keseharian kita ,” ujar Jing Yin, Co-president Lazada Group.

Tak hanya di Singapura, LAZADA berencana meluncurkan portofolio bisnis serupa di kawasan Asia Tenggara lain. Di Singapura, RedMart akan beralih ke LAZADA per 15 Maret 2019 (pukul 12.00 malam). RedMart terbaru akan memiliki desain, perangkat, dan fitur yang sama dengan Aplikasi maupun situs web RedMart yang ada saat ini.

Para pengguna bisa menjalani pengalaman berbelanja yang serupa, dari mencari barang hingga melakukan pemesanan. Di saat bersamaan, mereka juga akan menikmati kemudahan dan kenyamanan berbelanja pada sebuah platform tunggal. Hal ini meliputi pilihan untuk menyelesaikan transaksi dari sejumlah gerai Lazada yang lain dalam sekali jalan, dan memiliki lebih banyak pilihan pembayaran, seperti Lazada Wallet.

“Langkah RedMart ini menjadi pencapaian penting bagi kami. Bersama RedMart, kami memiliki SDM terbaik, infrastruktur operasional dan bahkan basis yang lebih besar untuk penjual serta merek yang berkomitmen demi menciptakan pengalaman belanja terbaik di supermarket bagi kalangan pembelanja Singapura,” ujar James Chang, CEO Lazada Singapore.

Editor: Sigit Kurniawan

Related