Genap 10 Tahun, The Holy Crab Usung Konsep Baru

marketeers article
Sumber: Dokumentasi The Holy Crab

The Holy Crab, sebuah restoran seafood yang sudah berdiri sejak tahun 2014, telah merevitalisasi pengalaman bersantapnya. Kali ini, restoran tersebut menawarkan hidangan dan koktail berfokus pada seafood dalam ruang yang elegan dan nyaman yang berlokasi di Senopati, sambil terus menggunakan bahan baku seafood hidup yang diimpor dari Alaska, Kanada, dan juga Indonesia.

Sejak sepuluh tahun yang lalu, The Holy Crab terkenal dengan masakan Louisiana. Baru-baru ini, restoran tersebut membuka kembali pintunya dengan konsep yang segar, menawarkan rasa baru yang bertujuan untuk membuat setiap pelanggan terkesan dengan makanan yang diracik dengan lembut dan keramahan hangat.

Para tamu dapat menikmati berbagai hidangan yang dipengaruhi oleh berbagai  budaya yang terbuat dari seafood hidup yang diimpor dari seluruh dunia. 

“Menu kami menampilkan rasa fusion unik, menggabungkan bahan-bahan musiman segar dengan berbagai teknik memasak,“ kata Albert Wijaya, Chef Owner The Holy Crab dalam keterangannya yang dikutip Marketeers pada Senin, (15/1/2024).

BACA JUGA: Riset: 86% Gen Z Mengalami Menu Anxiety saat di Restoran

Albert menyampaikan restoran ini fokus pada bahan-bahan berkualitas dalam menciptakan menu yang dinamis, dan terus beradaptasi sesuai ketersediaan musiman. The Holy Crab mendapatkan sumber seafood, baik yang diimpor maupun lokal, termasuk kepiting ‘Dungeness’  hidup, Tiram Effingham, dan Kerang Hitam dari Kanada. Lalu, Kepiting Raja dan Kepiting Salju dari Alaska.

“Kami juga memanfaatkan seafood hidup yang beragam dan segar dari Indonesia, seperti Kepiting Lumpur, Lobster Batu, Lobster Sungai, Udang Harimau, dan Udang. Untuk menu rekomendasi dari kami adalah signature dungeness crab, kepiting Laut Pasifik berukuran jumbo dengan campuran herbal bawang putih khas The Holy Crab,” ujar Albert.

Tidak hanya menu makanan, The Holy Crab juga menyediakan minuman beralkohol. Tim bartender restoran membuat koktail khas yang mengambil inspirasi dari budaya minum di seluruh dunia. 

Ada Miso Negroni, variasi yang gurih dari koktail klasik yang terkenal, hingga Gentle Monster yang menampilkan selai buah ara, wiski, cynar, dan sedikit keju krim yang disikat.

BACA JUGA: Sushi Yay! Buka Gerai Offline Perdana, Sajikan Sushi Bak Resto Padang

“Setiap teguk di bar kami adalah undangan untuk menjelajahi dunia rasa dan keahlian, di mana setiap koktail menceritakan cerita yang unik,“ katanya.

Bagi para tamu yang lebih memilih minuman non-alkohol, The Holy Crab menyediakan pilihan minuman yang dapat dipilih sebagai mocktail virgin. Terdapat Pink Hitler yang menggabungkan rasa sirup agave dengan jus jeruk nipis dan soda anggur, dan Tropica yang mengeksplorasi rasa buah tropis, seperti mangga, nangka, dan kelapa. 

Setiap mocktail menyegarkan dan siap mempersiapkan para tamu untuk menikmati seafood restoran.

“Di The Holy Crab, kami mengundang para tamu untuk mengalami atmosfer bersantap yang tak tertandingi, di mana setiap momen adalah perayaan keunggulan seafood. Menu kami yang dirancang dengan hati-hati menampilkan tangkapan terbaik dari laut, dipersiapkan dengan ahli untuk memikat lidah Anda,“ tutur Albert.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related