Gencar Ikut Aktivasi, Popularitas Shoe Bible Meroket

marketeers article
65464772 a man cleans the shoes with a brush, bootblack

Nama Shoe Bible sebagai penyedia jasa pembersih sepatu bisa jadi tidak seterkenal sekarang bila tidak mengikuti Brightspot Market dua tahun lalu. Hal ini disampaikan oleh Yenda Handriaman pendiri Shoe Bible, kehadiran Shoe Bible di Brightspot Market sangat mendorong proses promosi dari Shoe Bible. Brightspot Market yang memang terkenal akan barang-barang yang dikurasi dengan baik, menjadi salah satu bazaar yang wajib dikunjungi oleh anak gaul Jakarta tiap tahunnya.

“Pengunjung Brighspot ini random banget. Ada para hipster, anak-anak gaul, dan orang tua yang nemenin anaknya belanja. Golongan hipster ini tahu dengan produk kami, tapi mereka menahan untuk tidak menggunakan jasa kami. Yang beli itu justru bapak-bapak dan ibu-ibu yang datang sama anaknya,” ujar Yenda.

Yenda melihat bahwa membersihkan sepatu adalah masalah. Dalam lingkup keluarga, biasanya orang tua menyuruh sang anak untuk membersihkan sepatu. Sementara, anak entah karena malas atau takut sepatunya rusak, mereka tidak mau membersihkan sepatunya. Karena produknya hadir di Brightspot, anak muda percaya bahwa produk yang dihadirkan oleh Shoe Bible masuk dalam golongan yang bisa dipercaya.

Euforia Brightspot Market berlanjut di Pasar Santa yang memang saat itu memasuki masa awal popularitasnya. Yenda menceritakan, suatu waktu ada konsumen yang membawa koleksi sepatu sebanyak satu rak dan minta untuk dibersihkan. “Padahal, sepatunya juga nggak kotor-kotor banget. Tapi mereka mempercayakan koleksi mereka untuk dibersihkan oleh kami,” lanjutnya.

Untuk produk dan layanan, Shoe Bible menghadirkan dua pilihan yakni cairan pembersih sepatu dan layanan pembersih sepatu. Cairan pembersih sepatu ini diproduksi sendiri oleh Shoe Bible bersama beberapa mitra dan rekanan. Untuk layanan pembersih sepatu sendiri, Shoe Bible memasang tarif dari RP 60.000 hingga ratusan ribu rupiah. Perbedaan harga dibagi berdasarkan jenis dan bahan sepatu. Menurut Yenda, tiap jenis dan bahan sepatu membutuhkan teknik dan cairan pembersih yang berbeda pula untuk mendapat hasil yang maksimal.

Hingga kini Shoe Bible sudah memiliki 12 cabang yang tersebar di tiga kota, yaitu Jakarta, Yogyakarta, dan Padang. Di Jakarta, Shoe Bible memiliki sembilang cabang di beberapa wilayah. Setiap bulannya, Shoe Bible bisa melakukan total proses pencucian sepatu hingga 800an pasang di seluruh cabang. Saat ini, omzet yang diperoleh oleh Shoe Bible tiap bulannya mencapai Rp 48 juta hingga Rp 52 juta.

Editor: Sigit Kurniawan

Related