Hasil riset Snapcart mengenai perilaku belanja e-commerce di Indonesia menunjukan bahwa penduduk Pulau Jawa dan Sumatera Utara merupakan pembelanja online yang paling dominan. Berdasarkan data geografi, pembelanja e-commerce tertinggi di Indonesia, yakni DKI Jakarta (22%), Jawa Barat (21%), Jawa Timur (14%), Jawa Tengah (9%), Banten (8%), dan Sumatera Utara (6%).
Dalam riset tersebut juga terlihat bahwa berdasarkan usia, setengah atau 50% pembelanja merupakan Generasi Milenial (berusia antara 25-34 tahun). Kemudian, disusul Generasi Z (15-24 tahun) sebanyak 31%, Generasi X (35-44 tahun) sebanyak 16%, dan 2% sisanya merupakan Generasi Baby Boomers (usia 45 tahun keatas).
Sementara, berdasarkan Status Sosial Ekonomi (SSE), responden dengan tingkat belanja tertinggi berasal dari SSE C2 sebesar 38%, SSE A dan B masing-masing 22%, dan SSE C1 sebesar 15%. Riset Snapcart ini dilakukan dengan metode survei daring melalui aplikasi pada bulan Januari 2018 dengan melibatkan 6.123 responden.
“Data yang terkumpul sangat akurat dan mencakup volume yang sangat besar, karena setiap hari kami menerima lebih dari 10.000 struk belanja dari 50.000 pengguna aktif bulanan di Indonesia,” ujar Soon Lee Lim, Chief Revenue Officer, Snapcart Asia Pasifik.
Lalu, e-commerce mana yang paling sering diakses orang Indonesia? Hasil riset Snapcart menunjukan Shopee merupakan e-commerce paling populer dan paling sering digunakan oleh konsumen di sini.“Berdasarkan temuan riset terbaru kami, 37% responden menjawab paling sering menggunakan Shopee untuk berbelanja online di Indonesia. Peringkat berikutnya adalah Tokopedia (25%) dan Lazada (20%). Mereka adalah 3 besar penyedia layanan belanja online di Indonesia,” tambah Felix Sugianto, Business Development Director, Snapcart Asia Pasifik di Jakarta dalam siaran persnya.
Berdasarkan hasil riset Snapcart, responden mendapatkan sumber informasi mengenai e-commerce dari iklan di televisi sebesar 24,5 persen. Kemudian, 24,3% mendapatkan informasi dari word of mouth dengan keluarga, kerabat, dan teman. Iklan di sosial media seperti Facebook, Instagram atau Twitter menyumbang 21%. Sedangkan 15,1% mendapatkan informasi dari iklan di situs online.
Hadir sejak 2015, Snapcart melakukan terobosan di industri riset pasar dengan menyajikan data secara real-time. Saat ini, Snapcart telah hadir di empat negara, yaitu: Jakarta, Filipina, Singapura, dan Brazil.