GO-FOOD Jadi Layanan Pesan Antar Makanan Terbesar di Dunia

marketeers article

Semenjak diluncurkan pada pertengahan tahun 2015, layanan GO-FOOD milik GO-JEK semakin digandrungi oleh masyarakat. Sekarang ini layanan GO-FOOD telah tumbuh menjadi layanan food delivery yang terbesar di dunia di luar Cina. GO-FOOD saat ini telah bekerjasama dengan lebih dari 125 ribu merchant di berbagai kota di Indonesia.

“Perkembangan GO-FOOD menjadi salah satu layanan antar makanan terbesar di dunia ini adalah berkat pengusaha UMKM kuliner yang bermitra dengan kami. Kini, saatnya GO-FOOD membantu UMKM kuliner untuk bisa meningkatkan skala bisnis dan mendapatkan dampak ekonomi yang lebih baik lagi,” ujar Nadiem Makarim, Founder dan CEO GO-JEK di Jakarta (9/1/2018).

Nadiem lebih lanjut memaparkan, saat ini, lebih dari 80% merchant partner GO-FOOD merupakan pengusaha kuliner yang masuk kategori pengusaha kecil dan menengah. Ia melihat selama ini perkembangan UMKM kuliner sering terganjal karena pendanaan, SDM, dan juga pengetahuan bisnis. Sebab itu, membawa konsep GO-FOOD Festival yang memiliki misi sama dengan GO-JEK, yaitu memberi dampak sosial yang lebih besar dan lebih luas kepada masyarakat.

“Dengan bergabung di GO-FOOD Festival, para pengusaha kuliner UMKM tidak perlu menyiapkan dana besar dan mencari pegawai di awal. Dengan ini, mereka dapat terus belajar mengembangkan dan memperluas usahanya lebih baik lagi,” kata Nadiem.

Layanan GO-FOOD yang sudah sebesar saat ini menurut Nadiem adalah sebuah enigma. Bahkan, ia sendiri tidak menyangka bahwa layanan yang diluncurkannya ini berhasil menjadi salah satu yang terbesar. Keberhasilan GO-FOOD pun saat ini menjadi banyak perbincangan di ranah startup global, mulai dari India, Cina, hingga Silicon Valley.

“GO-FOOD bisa menjadi besar seperti saat ini karena jumlah seleksi merchant yang amat lengkap. Dari total sekitar 125 ribu merchant semuanya rata mulai dari pelaku UMKM hingga restoran besar,” singkatnya.

Ia juga menilai bahwa salah satu faktor sukses GO-FOOD adalah jumlah mitra pengemudi yang dimiliki oleh GO-JEK yang hampir menjangkau seluruh titik di kota-kota. Tentunya, hal ini berpengaruh kepada kecepatan pengiriman makanan, sehingga konsumen tanpa perlu menunggu terlalu lama.

Dari sisi merchant, Nadiem melihat bahwa apa yang ditawarkan oleh GO-FOOD turut membantu bisnis para merchant untuk terus tumbuh. Ia menilai, GO-FOOD menawarkan beragam solusi mulai dari permasalahan logistik pengiriman makanan hingga mencarikan calon konsumen. Singkatnya, para merchant cukup fokus kepada kualitas dari produknya saja tanpa harus dipusingkan dengan hal-hal lainnya.

“Selain itu, saya melihat ada subsidi silang antara konsumen dan merchant. Konsumen dari golongan mampu membeli produk dari para UKM yang masih merintis bisnisnya,” pungkas Nadiem.

Editor: Sigit Kurniawan

Related